Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Nasional Telah Guyur Rp 809,5 Triliun untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 18/02/2022, 14:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan nasional berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam penanganan isu perubahan iklim serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, komitmen itu ditunjukkan industri perbankan dengan menyalurkan pembiayaan untuk ekonomi berkelanjutan. Data terakhir Perbanas menunjukan, perbankan nasional telah menyalurkan Rp 809,55 triliun untuk pembiayaan ekonomi berkelanjutan.

"Atau sekitar 55,9 miliar dollar AS," ujar pria yang akrab disapa Tiko itu, dalam rangkaian agenda G20 Casual Talks: Scaling Up The Utilization of Sustainable Financial Instrument, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: OJK Larang Perbankan Jual Unit Link dari Asuransi Bermasalah, Ini Tanggapan BCA

Selain itu, dukungan terhadap isu keberlanjutan juga dilakukan melalui penerbitan penerbitan utang berwawasan lingkungan atau green bond. Tercatat penerbitan green bond di pasar domestik mencapai Rp 500 miliar atau setara sekitar 35,12 juta dollar AS.

"Sementara global sustainability bond yang diterbitkan oleh emiten Indonesia telah mencapai Rp 31.6 triliun atau 2,22 miliar dollar AS," kata Tiko.

Tiko yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu berharap, pembiayaan dan penerbitan utang berorientasikan ekonomi berkelajutan dapat terus ditingkatkan, guna memenuhi kebutuhan pasar.

"Untuk mencapai target tersebut, lembaga jasa keuangan perlu bekerjasama dengan baik bersama pemerintah dan regulator terkait," ujarnya.

Pemerintah dinilai perlu membuat pedoman dan insentif, untuk menarik minat dan permintaan pembiayaan ekonomi berkelanjutan. Pada saat bersamaan, regulator juga perlu menyediakan kerangka kerja dan platform yang memadai bagi pasar keuangan, guna mendongkrak partisipasi perdagangan ekonomi berkelanjutan.

"Di sisi lain, industri keuangan dan lembaga jasa keuangan, khususnya bank, perlu membangun dan meningkatkan kapabilitas mereka dalam mengembangkan dan menawarkan instrumen dan jasa keuangan berorientasi ekonomi berkelanjutan," ucap Tiko.

Baca juga: Layanan Digital Perbankan Tumbuh Pesat, LPS Ingatkan Risiko Meningkatnya Kejahatan Siber

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com