Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi dan Suku Bunga dalam Tren Naik, Kenapa ORI Masih Diburu Investor Ritel?

Kompas.com - 18/02/2022, 14:42 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Obligasi Negara Ritel seri ORI0021 sukses diburu masyarakat. Likuiditas yang masih melimpah jadi sentimen utama yang mendukung penjualan ORI021 tinggi.

Mengutip data yang dilansir salah satu mitra distribusi daring di hari penutupan penawaran ORI021, Kamis (17/2/2022), total penjualan SBN ritel perdana di 2022 tersebut mencapai Rp 25,1 triliun. Sebagai perbandingan, penjualan seri sebelumnya, yaitu ORI020 sebesar Rp 15 triliun.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan penjualan ORI021 di BCA mencapai Rp 4,93 triliun. Jumlah investor yang membeli ORI021 di BCA tercatat sebanyak 13.999 investor.

Baca juga: Soal Dugaan Penipuan Agen Travel di Labuan Bajo, Sandiaga Uno: Permasalahan Sudah Clear...

Co-founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra juga merasakan antusias masyarakat tinggi terhadap ORI021 dengan jumlah investor baru yang bertransaksi naik 3,5 kali lipat di Bareksa.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha menyampaikan hingga hari terakhir penjualan ORI021, Bank Mandiri menjual sebesar Rp 2,57 triliun. Jumlah invetsor ritel yang membeli sebanyak 4.640 investor.

General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia mengatakan antusias masyarakat terhadap SBN ritel di awal tahun ini sesuai dengan ekspektasi BNI akan likuiditas dana investor masih cukup tinggi.

"Investor mencari alternatif produk investasi yang menarik dan ORI021 jadi jawabannya," kata Henny, Kamis (17/2/2022).

Tercatat, hingga penutupan masa penawaran, ORI0121 di BNI berhasil terjual Rp 1,77 triliun.

Baca juga: Ini Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Dilelang Pekan Depan

Sekadar informasi, kupon ORI021 sebesar 4,9 persen dengan jenis kupon tetap dan memiliki tenor 3 tahun. Sementara, ke depan dengan inflasi yang meningkat akan memicu kenaikan suku bunga dan kupon ORI021 tidak bisa naik seperti SBN ritel yang memiliki jenis kupon mengambang.

Fitur ORI021 yang dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder juga jadi kurang diuntungkan dengan tren suku bunga naik yang dapat menggerus harga obligasi.

Namun, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan investor tetap memburu ORI021 karena mengincar investasi yang aman dan memberikan imbal hasil pasti di banding instrumen investasi lain yang berfluktuasi. Karakteristik investor ritel yang membeli ORI021 pun akan cenderung memegang surat utang ini hingga jatuh tempo.

Baca juga: Perbankan Nasional Telah Guyur Rp 809,5 Triliun untuk Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Henny menambahkan suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini masih rendah yang mendorong bunga deposito jadi lebih rendah dibandingkan kupon ORI021. Sehingga investor lebih tertarik untuk memburu ORI021. Selain itu, risiko kredit di obligasi korporasi masih tinggi dan investor cenderung memilih obligasi pemerintah.

Rudi mengatakan di luar kupon ORI0121 yang menarik, penjualan obligasi ritel ini tinggi karena kondisi likuiditas investor saat ini masih dalam level memadai. Rudi juga menilai meski tren inflasi tinggi kupon ORI021 masih mampu mengalahkan inflasi ke depan.

"BI memiliki inflation targeting framework di rentang 2 persen - 4 persen sehingga kupon ORI021 masih mampu mengalahkan inflasi," kata Rudi.

Baca juga: Omicron Meningkat, Ekonomi Jawa Barat Terdampak tapi Tak Separah Delta...

Meski begitu, Henny mengingatkan dalam menghadapi tren kenaikan inflasi dan suku bunga naik, investor tentunya tidak bisa hanya mengandalkan pada satu produk investasi saja. ORI menjadi instrumen untuk menghasilkan arus kas bulanan dan mengurangi risiko kredit dalam portfolio.

Namun Henny juga menyarankan kepada investor untuk mengisi porsi agresif seperti obligasi tenor panjang dan instrumen beraset dasar saham untuk mendorong kenaikan imbal hasil secara rata-rata tertimbang. Dan tentu saja porsi tersebut akan kami sesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor. (Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati)

Baca juga: Syarat dan Cara Mendaftar Kartu Prakerja secara Online

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inflasi dan Suku Bunga Dalam Tren Naik, ORI021 Tetap Laris Diburu Investor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com