Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Dapat Keluhan Pedagang: Harga Minyak Goreng Tidak Masuk Akal

Kompas.com - 19/02/2022, 10:44 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, memerintahkan Tim Kementerian Perdagangan untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh Provinsi agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau.

"Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat," kata Lutfi dalam keterangan resminya dikutip dari Antara, Sabtu (19/2/2022).

Hal itu disampaikan Lutfi saat melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah di Tanah Air untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat.

Dalam sidak lanjutan, ia ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji untuk menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi.

Baca juga: Kata Mendag Usai Sidak Minyak Goreng ke Pasar: Barangnya Ada

"Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini hub daripada pengolahan dan distribusi minyak goreng," ujar Lutfi saat mengunjungi Pasar Tambak Rejo, Surabaya.

Di kesempatan itu, sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan, di mana harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Warga Berdesak-Desakan Sambil Antri Minyak Goreng di Minimarket Tanpa ProkesKOMPAS.COM/JUNAEDI Warga Berdesak-Desakan Sambil Antri Minyak Goreng di Minimarket Tanpa Prokes

Data Kementerian Perdagangan juga mencatat, sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama 4 hari terakhir untuk kebutuhan nasional.

Baca juga: Ironi Negeri Kaya Sawit, Rakyat Saling Dorong Berebut Minyak Goreng

"Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter," ujar Mendag.

Kemudian, dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman, sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar.

"Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp 10.500 per liter. Sesuai perintah menteri perdagangan harga jualnya Rp 11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," kata Lutfi.

Temuan itu membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung sidak ke gudang distribusi, Distributor, dan Pengecer.

Baca juga: Mendag: Sebenarnya Stok Minyak Goreng Tidak Ada Masalah

Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Tim tiba di sebuah pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jl Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, salah satu distributor minyak goreng terbesar di Jawa Timur.

Dari hasil Sidak tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini menemukan ribuan kardus berisi minyak goreng kemasan.

Ia meminta pimpinan CPO menggelontorkan stok minyak goreng kemasan dari gudangnya ke Pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com