Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Beberkan 3 Negara yang Terbelit Utang Parah

Kompas.com - 20/02/2022, 04:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan terdapat tiga negara miskin yaitu Chad, Zambia, dan Ethiopia yang meminta keringanan pembayaran utang mereka kepada negara anggota G20.

“Ini ada tiga negara yang memang sedang dalam proses negosiasi kondisi utang mereka yang tidak sustainable yaitu Chad, Zambia, dan Ethiopia,” kata Menkeu Sri Mulyani dilansir dari Antara, Minggu (20/2/2022).

Sri Mulyani menuturkan memang banyak kreditur yang merupakan anggota G20 dan mereka pasti memiliki mekanisme masing-masing dalam mengatur kebijakan pemberian utang mereka.

Oleh sebab itu Presidensi G20 Indonesia mengutamakan sinergi dalam rangka membantu negara-negara miskin yang membutuhkan pertolongan termasuk terkait keringanan utang.

Baca juga: Janji Pemerintah Jokowi Bangun Ibu Kota Baru: Hindari Utang dan Tidak Bebani APBN

Presidensi G20 Indonesia mencoba menjembatani ketiga negara yang meminta keringanan pembayaran utang dengan negara-negara yang menjadi kreditur mereka.

Terlebih lagi pandemi Covid-19 membuat banyak negara melakukan ekspansi fiskal sehingga sustainability dari kondisi fiskal, terutama low income country, menjadi lebih rentan.

Hal tersebut yang harus menjadi perhatian dalam G20 karena sebelumnya G20 sudah menyetujui common framework atau kerangka bersama untuk menangani kerentanan fiskal dari negara-negara miskin.

Bahkan juga sudah dibuat inisiatif perpanjangan periode pembayaran utang melalui program Debt Service Suspension Initiative (DSSI) terutama bagi negara yang sulit membayar utangnya.

Baca juga: Naik Lagi, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.058 Triliun

“Ini yang semuanya sekarang ini sedang dan terus menjadi pembahasan cukup pelik dan rumit namun ini menyangkut nasib dari negara-negara low income country but highly indebted yaitu negara yang low income tapi punya utang yang cukup besar,” jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani memastikan Presidensi G20 Indonesia akan senantiasa mendengar semua pihak terutama negara-negara low income untuk bisa bersepakat karena ini menyangkut reputasi dan kredibilitas G20.

“G20 suatu grup negara-negara dengan ekonomi terbesar untuk bisa membantu terutama negara-negara yang sedang dalam situasi sangat tidak mudah,” tegasnya.

Dampak situasi geopolitik

Sri Mulyani juga menyatakan situasi geopolitik seperti ketegangan di Ukraina menambah tantangan bagi upaya pemulihan global yang dilakukan para anggota G20.

“Situasi geopolitik menambah tantangan bagi upaya pemulihan global dilakukan semua negara G20,” katanya.

Baca juga: Kata Mendag Usai Sidak Minyak Goreng ke Pasar: Barangnya Ada

Sri Mulyani mengatakan meski dalam forum finance track tidak secara khusus membahas konflik di Ukraina namun ternyata suasana geopolitik tersebut memberikan spillover kepada perekonomian.

Oleh sebab itu, Presidensi G20 Indonesia perlu untuk menemukan cara agar aspek geopolitik ini tidak menjadi masalah yang dapat melemahkan upaya pemulihan ekonomi yang mulai berjalan meski belum merata.

Sri Mulyani bercerita, sempat terjadi ketegangan dalam ruangan ketika Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Presidensi G20 Indonesia berlangsung.

Hal itu terjadi karena di dalam ruangan ada negara-negara yang memang sedang berada di dalam tensi geopolitik ini sehingga untuk merumuskan suatu kebijakan dalam forum membutuhkan sebuah upaya untuk menjembatani.

“Kita alhamdulillah bisa mendapatkan kesepakatan, maka kita bisa mendapatkan tadi, bahwa memang pemulihan ekonomi berjalan namun kita juga paham tidak merata,” katanya.

Ia memastikan berbagai unsur atau faktor-faktor termasuk geopolitik yang berpotensi mengganggu upaya pemulihan akan terus diperhatikan agar pemulihan tetap bisa berjalan baik.

Baca juga: Panggil 10 Produsen, KPPU Masih Cari Bukti Soal Dugaan Kartel Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com