Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Garut Bisa Mudik Pakai KA saat Lebaran, Berapa Harga Tiketnya?

Kompas.com - 20/02/2022, 23:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan harga tiket Kereta Api (KA) kelas ekonomi untuk relasi Stasiun Garut-Pasar Senen, Jakarta, akan dikenakan sebesar Rp 41.000.

"Tarif Stasiun Garut ke Pasar Senen dengan tarif sekitar Rp 41.000," kata Rudy saat uji coba kereta api relasi Stasiun Garut-Pasar Senen dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).

Saat ini kereta api komersial relasi Stasiun Garut-Pasar Senen sedang dilakukan uji coba sebelum diberi izin operasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Jalur Stasiun Garut-Cibatu yang baru selesai pembangunan reaktivasinya itu, kata Bupati, akan beroperasi tiga pemberangkatan kereta api kelas ekonomi setiap harinya.

Tiga kereta api komersial itu, lanjut dia, selain relasi Stasiun Garut-Pasar Senen, ada juga Garut-Padalarang, dan Garut-Purwakarta, lalu dalam sepekan dua kali melayani rute kereta api eksekutif Stasiun Garut-Gambir Jakarta.

Baca juga: Naik Kereta Garut-Cibatu Gratis selama Masa Uji Coba

"Tiga pemberangkatan dalam satu hari yaitu kereta api jurusan Garut langsung menuju ke Pasar Senen, jurusan kereta api Cibatuan itu sampai dengan Padalarang, dan jurusan kereta api dari Garut sampai ke Purwakarta, jadi ada kereta api tiga nanti di Garut itu," katanya.

Ia berharap sebelum Hari Raya Idul Fitri kereta api relasi ke Garut sudah bisa beroperasi melayani masyarakat umum, sehingga orang dari Jakarta yang mau mudik bisa menggunakan kereta api tanpa harus terjebak kemacetan di jalan.

"Insya Allah sebelum Lebaran kita sudah ada kereta api dari Jakarta ke Garut, jadi kalau ada bapak-ibu punya anak di Jakarta, Lebaran enggak usah macet-macetan, ini kapasitasnya 500 orang," katanya.

Selama menunggu izin keluar, kata Bupati, PT KAI pada 23 Februari 2022 akan mengoperasikan kereta api perjalanan Stasiun Garut-Cibatu bagi masyarakat umum secara gratis.

Baca juga: Stasiun Garut, Kenangan Charlie Chaplin dan Pelesiran Orang Belanda

"Mulai tanggal 23 (Februari 2022) hari Rabu besok, ada perjalanan kereta api Garut-Cibatu gratis, kurang lebih (uji cobanya) satu bulan," katanya.

Bupati mengajak masyarakat menggunakan jasa transportasi kereta api sebagai transportasi pilihan untuk bepergian ke luar kota yang aman, nyaman, dan tepat waktu.

"Saya berharap bisa digunakan karena murah, waktunya tepat waktu, ayo gunakan kereta api sarana transportasi aman, murah, dan nyaman," katanya.

Gratis selama uji coba

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggratiskan penumpang selama tahap uji coba kereta api di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga akhirnya nanti secara resmi dioperasikan secara komersial.

"Selama uji coba ini mungkin dengan tanpa tarif," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub Republik Indonesia Zulfikri.

Baca juga: Kapan Kereta dari Jakarta Sampai ke Stasiun Garut?

Ia menuturkan selama sepekan ke depan akan dilakukan uji coba jalur Stasiun Garut-Cibatu dengan kereta api rangkaian gerbong tanpa membawa penumpang.

Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan tahapan rangkaian gerbong yang membawa penumpang secara terbatas atau tidak mengisi semua kursi di setiap gerbong.

"Setelah itu, akan ada tahapan uji coba dengan rangkaian berisi penumpang, tapi terbatas jumlah penumpangnya, tidak full," katanya.

Ia menyampaikan selama uji coba dengan penumpang terbatas itu tidak akan dipungut biaya sampai semua perbaikan dan aspek keselamatan kereta api terpenuhi dan beroperasi secara komersial.

"Kita akan melakukan operasi secara komersial artinya kita buka untuk masyarakat dengan penerapan tarif yang sudah kita sepakati," katanya.

Ia menyebutkan tahap awal akan disiapkan kereta api komersial relasi Stasiun Garut-Pasar Senen, dan juga Stasiun Garut-Purwakarta.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Kereta Api Cibatu yang selama ini beroperasi melayani relasi Stasiun Purwakarta-Cibatu akan dilanjutkan ke Stasiun Garut.

"Sekarang itu akan masuk ke Garut, tidak hanya sampai Cibatu, ada dua trip sehari," katanya.

Sejarah Stasiun Garut

Sebelumnya jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah lama tidak beroperasi, kemudian pemerintah pusat dan PT KAI mengaktifkan kembali transportasi massal itu untuk menunjang kegiatan masyarakat.

Kemenhub dan KAI telah menyelesaikan pengaktivan kembali atau reaktivasi lintasan rel kereta api Cibatu-Garut.

Jalur yang dulunya dibangun Belanda untuk mengangkut komoditas perkebunan ini sebelumnya berstatus nonaktif selama kurang lebih 36 tahun.

Aktifnya jalur sepanjang 19,5 km ini, ditandai dengan datangnya sebuah lokomotif pertama di Stasiun Garut pada Januari 2020 lalu.

Baca juga: 7 Kota di Indonesia yang Dibangun Penjajah Belanda dari Nol

Jalur kereta api Cibatu-Garut merupakan lintasan yang legendaris. Jalur ini dibangun setelah Bogor, Bandung-Cicalengka tahun 1884.

Pembangunan kemudian dilanjutkan ke arah selatan. Dari Cibatu, jalur dibagi menjadi dua cabang yakni ke Warung Bandrek dan Garut.

Oleh Belanda, pembangunan dari Cicalengka menuju Garut membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Sebab di daerah Cicalengka, Nagreg, dan Leles, jalur harus menembus bukit yang kontur tanahnya lumayan tinggi.

Dari literasi yang diperolehnya, Charlie Chaplin pernah datang ke Garut dengan menggunakan kereta ini. Dia datang ke Garut dan berfoto dengan masyarakat di Stasiun Garut tahun 1932.

Menurut literatur, Charlie Chaplin menggunakan kereta dari Stasiun Garut ke Cibatu. Dari Cibatu ia melanjutkan perjalanan dengan kereta ke Yogyakarta. Kemudian ke Surabaya menggunakan mobil.

Selain Cibatu-Garut, ketiga jalur yang sudah ada sejak zaman Belanda yang direaktivasi tersebut yakni Banjar-Pangandaran, Rancaekek-Tanjungsari, dan Bandung-Ciwidey.

Baca juga: Seberapa Kaya VOC hingga Jadi Cikal Bakal Penjajahan Belanda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com