Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Saham Bank yang Paling Banyak Ditransaksikan Pekan Lalu, ARTO Jadi Jawara

Kompas.com - 21/02/2022, 07:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam sepekan, periode 14 -18 Februari 2022 saham - saham perbankan banyak ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bank Jago (ARTO) menjadi saham bank yang paling banyak ditransaksikan dalam periode perdagangan 14 -18 Februari 2022 di  Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain sektor perbankan, saham bank digital ini juga paling banyak ditransaksikan secara keseluruhan.

ARTO mencatatkan nilai transaksi tertinggi, yakni mencapai Rp 3,6 triliun atau sebanyak 109.600 kali dalam sepekan dengan volume 241,6 juta saham. Kenaikan transaksi ini juga diringi oleh kenaikan harga saham ARTO sebesar 3,34 persen yakni Rp 15.450, sementara pekan sebelumnya di posisi Rp 14.950 per saham. Dalam seminggu net buy asing Bank Jago tercatat sebesar Rp 64,8 miliar.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Finansial, Ketahui Ciri-ciri Saham Gorengan dan Blue Chip

Nah saham bank apa saja yang paling banyak ditransaksikan pada pekan lalu, selai ARTO?

Di posisi kedua saham bank paling banyak ditransaksikan pekan lalu adalah Bank BRI (BBRI) dengan total transaksi sebesar Rp 2,4 triliun atau 65.417 kali transaksi, dan volume 536,9 juta saham.

Saham BBRI terkoreksi tipis 0,4 persen di level Rp 4.430 per saham, sementara pekan sebelumnya berada di level 4.450 per saham. BBRI mencatat aksi beli bersih asing dalam 7 hari perdagangan di BEI sebesar Rp 42,9 miliar.

Posisi selanjutnya ditempati oleh emiten milik duo Hartono, atau Robert Budi Hartono dan Bambang Michael Hartono yakni saham BBCA. BBCA dalam sepekan menguat tipis 1,2 persen di posisi 7.925 per saham dibanding minggu sebelumnya di level Rp 7.825 per saham.

Dalam sepekan BBCA mencatatkan transaksi sebesar Rp 2,3 triliun dengan volume 295,9 juta saham, atau ditransaksikan sebanyak 68.297 kali. Dalam sepekan asing tercatat lakukan net buy sebesar Rp 246,2 miliar.

Kemudian ada Bank Mandiri (BMRI) juga menjadi salah satu bank dengan transaksi tertinggi dalam seminggu. BMRI mencatat total transaksi sebanyak Rp 1,6 triliun atau sebesar 36.632 kali transaksi dengan volume 201,6 juta transaksi.

BMRI mencatat net buy asing sebesar Rp 77,4 miliar dalam seminggu. Sepekan, BMRI menguat 1,6 persen di posisi 7.850 per saham atau naik dibandingkan minggu sebelumnya Rp 7.850 per saham.

Di posisi kelima ada BBNI yang mencatakan transaksi tertinggi setelah BBCA, ARTO, BBRI, dan BMRI, yakni sebesar Rp 1,5 triliun dengan jumlah transaksi 44.966 kali transaksi dan volume 191,7 juta saham. BBNI juga mencatatkan net buy asing tertinggi dalam sepekan yakni Rp 675 miliar.

BBNI dalam 7 hari perdagangan di BEI mencatatkan kenaikan harga saham 3,5 persen di posisi Rp 7.975 per saham, naik dibanding pekan sebelumnya Rp 7.700 per saham.

Sebagai informasi dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu pada posisi 6.892,81, meningkat 1,13 persen dari posisi sebelumnya 6.815,6. Kapitalisasi pasar Bursa juga turut mencapai rekor tertingginya senilai Rp 8.695 triliun, meningkat 1,26 persen dibanding sebelumnya Rp 8.587 triliun.

Baca juga: Adhi Commuter Properti Tetapkan Harga IPO Rp 130 Per Saham, Bidik Dana Rp 288,8 Miliar

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com