Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Kenaikan, IHSG Tembus Level Psikologis 6.900

Kompas.com - 21/02/2022, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (21/2/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 6.923,64 atau naik 30,8 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.892,81.

Sebanyak 235 saham melaju di zona hijau dan 146 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Tembus 6.900, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,02 persen, Hang Seng Hong Kong 0,5 persen, Shanghai Komposit 0,38 persen, dan Strait Times 0,06 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,68 persen, S&P 500 melemah 0,72 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1,23 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini ada potensi penguatan pada IHSG hingga ke level 6.900, namun secara bersamaan ada potensi aksi ambil untung yang bisa menahan laju IHSG.

“IHSG berpotensi menguat terbatas menuju 6.900 namun di saat bersamaan juga, memungkinkan terjadi aksi profit taking karena 6.900 akan menjadi level psikologis yang berperan sebagai resistance. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.855 – 6.900,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: 5 Saham Bank yang Paling Banyak Ditransaksikan Pekan Lalu, ARTO Jadi Jawara

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.341 per dollar AS, atau turun 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.327 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena meningkatnya kekhawatiran pasar terkait konflik Ukraina dan Rusia. Saat ini, diketahui AS dan negara-negara Barat melaporkan Rusia belum mundur dari perbatasan Ukraina dan malah menumpuk pasukan di sana.

“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dollar AS dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terkait masalah geopolitik. Akhir pekan kemarin, serangan militer Ukraina ke kelompok separatis pendukung Rusia di Ukraina Timur dikhawatirkan memicu Rusia untuk menyerang Ukraina,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dampak dari konflik ini dinilai akan berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian global, dan mendorong sebagian pelaku pasar keluar dari aset berisiko, dan masuk ke aset aman seperti dollar AS dan emas. Sementara dari dalam negeri, mulai menurunnya kasus penularan Covid-19 bisa meningkatkan keyakinan pasar terhadap rupiah.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.280 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: IHSG dan Kapitalisasi Pasar Pekan Ini, Catat Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com