JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, program bantuan tunai untuk Pedagang Kaki Lima (PKL), warung, dan nelayan kemungkinan besar akan cair bulan ini.
Program tersebut merupakan salah satu program front-loading, alias program yang pencairannya dipercepat oleh pemerintah di awal tahun 2022.
"Diharapkan di bulan Februari ini, program ini (bantuan tunai untuk PKL, warung, dan nelayan) bisa berjalan," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Ragam Subsidi yang Berlanjut di 2022, dari Diskon Pajak Beli Rumah Sampai Bantuan PKL
Mantan menteri perindustrian ini menyebut, aturan pelaksanaan program akan rampung sebentar lagi. Saat ini, Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) yang mengatur program tersebut sudah diterbitkan, mengingat bantuan disebarkan oleh TNI/Polri.
Saat ini, pelaksanaan program bantuan tunai untuk PKL, warung dan nelayan hanya tinggal menunggu pedoman umum dari Kapolri.
"Program khusus untuk PKL, warung, dan nelayan, ini kemarin Permenhan sudah. Sekarang tinggal pedoman umum dari Kapolri yang sedang disiapkan," beber Airlangga.
Sebagai informasi, besaran bantuan tunai untuk PKL, warung dan nelayan mencapai Rp 600.000 per penerima. Jumlah penerima yang disasar pemerintah mencapai 2,76 juta.
Baca juga: Cerita Pelaku Usaha Mikro yang Dapat Bantuan BPUM
Adapun penerimanya terdiri dari 1 juta PKL pemilik warung, dan 1,76 juta nelayan. Program ini juga diberikan untuk menangani kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Tak hanya itu, pemerintah juga melanjutkan beberapa program bansos dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran mencapai Rp 414 triliun.
Bansos ini terdiri dari bansos reguler yang dicairkan pemerintah tiap tahun maupun bansos yang dicairkan dalam rangka pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19.
Khusus bansos, pemerintah menyiapkan dana hingga Rp 154,76 triliun dalam klaster perlindungan masyarakat. Bansos yang cair menggunakan anggaran tersebut, yakni PKH untuk 10 juta KPM Rp 28,7 triliun, Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM Rp 45,1 triliun, dan Kartu Prakerja Rp 11,0 triliun.
Kemudian, dukungan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Rp 5,6 triliun, BLT Desa Rp 27,2 triliun, cadangan Perluasan Rp 36,16 triliun, dan bansos tunai untuk 10 juta KPM Rp 12,02 triliun (Rp 200 ribu/bulan selama 6 bulan).
Baca juga: Menko Airlangga: Puncak Omicron Terjadi 2-3 Minggu ke Depan, Harus Diantisipasi
Lalu, Kartu sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM Rp 7,1 triliun (Rp 200.000/bulan selama 6 bulan), bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik Rp 8,1 triliun selama 6 bulan, serta cadangan Perlinmas Rp 9,0 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.