JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan Foodstory Group memberikan dukungan modal dan sumber daya untuk mendorong peningkatan skala bisnis dari para pelaku bisnis kuliner atau makanan dan minuman (Food and Beverage/F&B) yang mau bergabung dalam ekosistemnya.
Dennish Tjandra, Co-Founder dan CEO Foodstory Group mengatakan, sepanjang pandemi kinerja sektor kuliner bergerak positif, walau ada penurunan daya beli masyarakat.
Dari data Foodstory, pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) pada kuartal III- 2021 mengalami kenaikan positif sebesar 4,37 persen. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh industri makan dan minuman.
Artinya, prospek bisnis ini masih terus berkembang pesat walau dibayangi pandemi.
Baca juga: Kisah Bisnis Es Krim Sereal di PIK, Usaha F&B yang Jarang Ada di Jakarta
Namun, masih ada sejumlah tantangan bagi para pelaku bisnis F&B seperti akses terhadap modal dan sumber daya. Kondisi ini sering kali menghambat hingga bahkan membuat bisnis yang tadinya berpotensi terpaksa tutup.
Untuk itu, Foodstory berkomitmen untuk memberikan solusi bagi para pelaku usaha F&B agar mereka dapat mengembangkan bisnis ke level yang lebih jauh.
"Foodstory Group tidak hanya memberikan dukungan dalam bentuk dana investasi, namun juga memberikan dukungan ekosistem dan manajemen dari tim berpengalaman yang kami miliki. Hal ini kami lakukan untuk terus mendorong pertumbuhan mereka kedepannya," kata Dennish melalui rilis, Senin (21/2/2022).
Dennish juga mengungkapkan bahwa melalui pendanaan yang mereka dapatkan
dari RND Kapital pada Oktober 2021 lalu, Foodstory Group telah berhasil mempercepat
pertumbuhan masing-masing brand portfolio mereka secara cepat sehingga lebih dari 100 restoran virtual telah hadir.
Baca juga: Ingin Buka Usaha Kuliner Online? Simak Cara Daftar Traveloka Eats