Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Akui Kemerdekaan Ukraina Timur, Harga Emas Dunia Langsung Naik ke Level 1.900 Dollar AS

Kompas.com - 22/02/2022, 10:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat seiring memanasnya geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Emas menguat usai Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit yang mengumumkan pengakuan kemerdekaan untuk dua wilayah di Ukraina timur.

Dekrit tersebut membuat wilayah Luhansk dan Donetsk memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk. Kedua negara itu kini menjadi negara bagian independen yang menentang peringatan negara barat.

Kondisi yang membuat kebuntuan negosiasi perdamaian itu, membuat para investor masuk ke aset safe haven, salah satunya emas batangan.

Baca juga: Harga Emas Dunia Melonjak Usai Geopolitik Rusia-Ukraina Memanas Kembali

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (22/2/2022), pukul 9.30 WIB harga emas spot naik 0,10 persen atau 1,89 poin ke level 1.908,18 dollar AS per troy ounce.

Begitu pula pada emas Comex kontrak April 2022 naik 0,58 persen atau 11,10 poin ke level 1.910 dollar AS per troy ounce.

Nilai emas batangan memang terus bergerak mengikuti perkembangan ketegangan di perbatasan Ukraina.

Baca juga: FMCBG G20 Sebut Konflik Rusia-Ukraina Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi Global

Sebelumnya, pada perdagangan Senin kemarin emas batangan sempat turun 0,6 persen setelah ada pernyataan dari Washington bahwa pihak AS dan Rusia akan melakukan pertemuan untuk membahas krisis di Ukraina,

Namun, pernyataan Moskow yang kemudian membantah telah memiliki 'rencana konkret' untuk kedua pihak bertemu, membuat ketegangan yang sempat mereda kembali memanas.

"Kekuatan emas lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan untuk saat ini, pergerakan di atas 1.900 dollar AS bisa kembali menguat dalam jangka pendek karena pembelian di momentum saat ini. Itu memungkinkan fokus hargas emas berikutnya pada level 1.920-1.950 dollar AS," ungkap Analis UBS Group AG Joni Teves.

Baca juga: Imbas Tensi Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 120 Dollar AS Per Barrel

Saat ini, berbarengan dengan dekrit yang ditandatangani Putin tersebut, Rusia dikabarkan bersiap mengirimkan sejumlah pasukan militernya ke wilayah tersebut. Putin menyebut pasukan yang dikirimkan di Donetsk dan Lugansk itu sebagai penjaga perdamaian.

Adapun ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina ini memang telah melampaui sentimen negatif dari rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) pada Maret 2022 mendatang. Kebijakan itu dapat menekan kenaikan harga logam mulia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com