Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, belanja negara pada Januari 2022 justru terkontraksi 13 persen (yoy)
Belanja negara di awal tahun sebesar Rp 127,2 triliun, lebih kecil dibanding Rp 146,2 triliun di Januari 2021. Capaian belanja negara pada Januari 2022 baru sebesar 4,7 persen dari target Rp 2.714,2 triliun.
"Belanja negara telah terealisir Rp 127,2 triliun atau mengalami kontraksi pada Januari, di mana kita belanja sampai Rp 146,2 triliun (Januari) tahun lalu, sehingga kontraksinya 13 persen," ucap Sri Mulyani.
Wanita yang karib disapa Ani ini merinci, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 72,2 triliun atau 3,7 persen dari pagu Rp 1.944,5 triliun. Realisasi ini menurun sebesar 24 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 95,1 triliun awal tahun lalu.
Belanja pemerintah pusat ini terdiri dari belanja K/L Rp 21,8 triliun atau 2,3 persen dari pagu Rp 945,8 triliun dan belanja non K/L Rp 50,4 triliun atau 5 persen dari pagu Rp 998,8 triliun.
"Jadi total belanja negara pemerintah pusat Rp 72,2 triliun atau turun 24 persen dibanding tahun lalu yang belanja pemerintah pusatnya mencapai Rp 95,1 triliun," jelas Ani.
Sementara itu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 54,9 triliun 7,1 persen dari target APBN Rp 769,6 triliun. TKDD ini naik sebesar 7,5 persen (yoy) dari kontraksi -25,3 persen Januari tahun lalu.
Transfer ke daerah mencapai Rp 54,6 triliun atau 7,8 persen dari target Rp 701,6 triliun, sementara dana desa Rp 300 miliar atau 0,5 persen dari target Rp 68 triliun.
Adapun pembiayaan anggaran -101,8 persen (yoy) atau -0,3 persen dari target Rp 868 triliun. Silpa masih tersisa Rp 25,9 triliun.
"Ini adalah cerita dari APBN yang kita awali dengan sebuah cerita yang sangat positif. APBN kita mengalami kesehatan yang sangat bagus, growth dan rebound sangat kuat, baik dari sisi pemulihan ekonomi sektoral maupun pajak," tandas Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.