Yeka menambahkan, berdasarkan penyelidikannya ketersediaan minyak goreng juga masih langka di sejumlah titik.
"Dari beberapa informasi yang kami kumpulkan dari daerah dan apa yang kita lihat, minyak goreng itu masih langka," kata Yeka.
Salah satu anggota Ombudsman perwakilan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Arya, membenarkannya.
Arya membeberkan, berdasarkan dari hasil pemantauannya, selama satu minggu kemarin di pasar modern dan di toko modern terjadi kekosongan persediaan pada minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.
"Itu sama sekali tidak ada," kata Arya.
Sementara di pasar tradisional, untuk minyak goreng kemasan sederhana dibanderol diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) kisaran Rp 15.000 sampai dengan Rp 17.000.
"Bahkan ada kios yang menyamakan harga kemasan sederhana dengan kemasan premium seharga Rp 15.000," beber Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.