Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh: Mengurus Tahu Tempe Saja Negara Tak Mampu, Rasanya Malu

Kompas.com - 22/02/2022, 19:19 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh mendukung aksi mogok produksi perajin tahu tempe di Pulau Jawa.

"Kami mendukung perajin tahu tempe. Ini sudah kesekian kali berulang, harga kedelai melambung untuk perajin tahu tempe," ungkap Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal saat konferensi pers, Selasa (22/2/2022).

Ia menyayangkan potensi yang dimiliki tanah di Indonesia. Sebagai negeri yang subur, menurutnya tidak masuk akal kalau Indonesia terus mengimpor kedelai.

Baca juga: Konsumen Borong Tahu Tempe, Imbas Produksi Mogok 3 Hari

Ia menambahkan, pemerintah seharusnya memberi subsidi dan penyuluhan agar pertanian kedelai dapat mencukupi kebutuhan. Sementara, untuk perajin kedelai diberikan subsidi harga kedelai.

"Mengurus tahu tempe saja negara tak mampu, rasanya malu," tandas dia.

Seperti diketahui, aksi mogok perajin tahu tempe ini merupakan respons terhadap mahalnya harga kedelai di pasaran saat ini. Aksi ini rencananya akan dilaksanakan tiga hari mulai Senin (21/2/2022) sampai Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu Tempe Bakal Naikkan Harga

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin menceritakan, harga kedelai yang biasanya Rp9.000 sekarang sudah menyentuh Rp11.000 di pasaran.

Awalnya aksi mogok ini hanya akan diikuti perajin di Jabodetabek dan Jawa Barat. Namun, secara sukarela perajin di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur menyatakan ikut aksi mogok tersebut.

Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu Tempe: Pemerintah Tak Bisa Lagi Tutup Mata dengan Nasib Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com