Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASDP Akuisisi Perusahaan Ferry Swasta di Indonesia

Kompas.com - 22/02/2022, 22:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, salah satu perusahaan ferry swasta di Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA).

Penandatanganan SPA tersebut dilakukan antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara pada Selasa (22/2/2022).

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan, akuisisi tersebut telah melalui proses panjang, yang diawali dengan kerja sama usaha selama dua tahun. Proses itu termasuk pula due dilligence yang melibatkan lembaga internasional dan nasional serta para stakeholder.

Baca juga: Laba Bersih ASDP Naik Rp 212 Miliar di Kuartal III 2021

"Melalui akuisisi ini ASDP tidak hanya menjadi operator dengan armada terbanyakm namun menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

Ia mengungkapkan, melalui akuisisi ini diharapkan ASDP dapat terus berkembang secara anorganik, bahkan menjadi pemimpin pasar serta memberikan kontribusi untuk melayani transportasi Indonesia lebih baik.

Adapun langkah ASDP mengakuisisi perusahaan ferry swasta merupakan inisiatif strategis dari rencana jangka panjang perusahaan 2020-2024, khususnya dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal ferry guna mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam rangka menuju IPO.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Bawa Cucu Pertamina dan ASDP IPO di 2022

ASDP sendiri berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal selama kurun 5 tahun atau 2020-2024 yang diperuntukkan di lintasan komersial reguler, eksekutif, long distance ferry (LDF), dan lintasan internasional.

Jembatan Nusantara diketahui memiliki jumlah armada cukup banyak yitu 53 unit dan mengoperasikan 6 lintasan LDF. Aadanya akuisisi ini maka akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan ASDP.

Shelvy menjelaskan, sebelum akuisisi ASDP sendiri telah memiliki 166 unit kapal, sehingga setelah akuisisi jumlah kapal yang dimiliki perseoran menjadi sebanyak 219 unit kapal.

Selain itu, bertambahnya portofolio komersial usai akuisisi dapat menjadi langkah penting bagi ASDP yang sampai saat ini telah melayani sekitar 290 rute.

Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang berarti orientasi pelayarannya bukan untuk meraup profit semata. Sisanya, 30 persen merupakan rute komersial yang mampu menopang lintasan perintis berjalan dengan baik.

"Peningkatan armada dan lintasan dari Jembatan Nusantara, maka akan meningkatkan optimalisasi trip pelayaran dan lintasan komersial lain, sehingga pada akhirnya dapat mendongkrak pendapatan ASDP," tutup Shelvy.

Baca juga: Mau IPO, ASDP Kantongi Laba Rp 147 Miliar di Semester I 2021

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com