JAKARTA, KOMPAS.com – PT Adhi Commuter Properti Tbk dengan kode emiten ADCP resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/2/2022). Emiten pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) Rp 130 per saham.
Emiten ke- 8 yang listing di BEI sepanjang 2022 ini melepas sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan jumlah tersebut, ADCP menargetkan perolehan dana IPO sebesar Rp 288,8 miliar.
Baca juga: Melantai di Bursa, Saham Adaro Mineral Naik 35 Persen
“Alhamdulillah, hari ini Adhi Commuter Properti berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini semakin memperkuat bisnis perusahaan sebagai pengembang properti Transit Oriented Development (TOD) terdepan,” ujar Direktur Utama Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman dalam acara listing ADCP di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Bos BEI: IPO Bukalapak Picu Startup Lain Ingin Melantai di Bursa
Rizkan menambahkan, melalui IPO ini ADCP memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
“Melalui IPO ini, ADCP telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Kami optimistis, bisnis ADCP akan terus berkembang seiring dukungan dari induk usaha kami, PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang telah memiliki track record yang baik dan salah satu perusahaan BUMN terpercaya,” tambah Rizkan.
Baca juga: IPO GoTo Dinanti, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Adapun strategi utama untuk pengembangan bisnis, ADCP di antaranya yakni mengembangkan properti di lokasi strategis yakni menempel dengan pusat transportasi publik, melakukan diversifikasi produk, dan brand architecture.
Strategi perseroan juga mencakup, kerja sama srategis dengan stakeholders dalam ekspansi bisnis, memperluas hubungan dengan perbankan, digitalisasi perusahaan secara komprehensif, penetapan harga properti yang affordable, dan melakukan pemasaran yang tepat sasaran.
Baca juga: Molor dari Target, Bursa Kripto Ditargetkan Baru Meluncur di Kuartal I 2022