Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kenaikan Emas Dunia Terhenti, Investor Tunggu Perkembangan Geopolitik Ukraina-Rusia

Kompas.com - 23/02/2022, 09:54 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia sempat menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir pada perdagangan Selasa, sebelum akhirnya tren kenaikan itu berhenti saat penutupan perdagangan.

Hal itu dikarenakan para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung saat harga emas sudah naik tinggi, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut dari kondisi geopolitik Ukraina dan Rusia.

Harga emas di pasar spot sempat terpantau mencapai level 1.913,89 dollar AS per troy ounce, tertinggi sejak 1 Juni 2020. Namun, nilai itu kembali menyusut menjadi mendekati level 1.900 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, Simak Rincian Harga Selengkapnya

Dilansir dari CNBC, Rabu (23/2/2022), harga emas di pasar spot ditutup turun 0,2 persen ke level 1.902,71 dollar AS per troy ounce. Namun, emas berjangka Comex untuk kontrak April 2022 naik 0,4 persen ke level 1.907 dollar AS per troy ounce.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Eropa, diketahui akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina timur.

Dekrit yang ditandatangani Putin membuat wilayah Luhansk dan Donetsk memproklamasikan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk. Bahkan, Rusia bersiap mengirimkan sejumlah pasukan militernya ke wilayah tersebut.

Baca juga: Putin Akui Kemerdekaan Ukraina Timur, Harga Emas Dunia Langsung Naik ke Level 1.900 Dollar AS

“Tidak mengherankan melihat emas mendapat dukungan yang baik di kondisi saat ini, mengingat seperti inilah aset safe-haven bekerja," ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

Meski demikian, pergerakan harga emas masih dibayangi rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) pada Maret 2022.

Emas memang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko politik. Namun, kenaikan suku bunga acuan The Fed cenderung meredupkan daya tarik emas yang tidak memberikan bunga atau imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com