Secara terpisah, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, untuk memperkuat BSI agar perannya semakin terasa adalah dengan meningkatkan kompetensi.
“Kompetensi pengelola akan menentukan sesuatu hidup dalam jangka panjang atau tidak. Dengan kompetensi yang mumpuni, pengelola BSI akan lebih mendorong efisiensi. Terlebih saat ini persaingan industri perbankan berada di ruang digital,” kata Hendrawan.
Sebagai informasi, saat ini BSI menguasai lebih dari 40 persen aset perbankan syariah di tanah air. Per Desember 2021 bank ini membukukan aset senilai Rp 265,29 triliun, naik 10,73 persen year on year (yoy) atau secara tahunan. Capaian ini lebih baik dibandingkan dengan industri perbankan yang menorehkan pertumbuhan aset 8,27 persen secara yoy.
Baca juga: Strategi BSI Akselerasi Perbankan Syariah: Perkuat IT Hingga Tingkatkan Literasi
Pertumbuhan aset BSI sepanjang 2021, disokong oleh penyaluran pembiayaan yang naik 9,32 persen secara tahunan menjadi Rp 171,29 triliun. Secara rinci, pembiayaan ritel melesat 12,62 persen yoy menjadi Rp 121,91 triliun, sedangkan pembiayaan wholesale tumbuh secara konservatif atau 2,31 persen yoy, menjadi Rp 49,38 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.