Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Perdagangan Berjangka Beberkan Alasan Iklan Investasi Bodong Bisa Marak di Media Sosial

Kompas.com - 23/02/2022, 15:45 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Promosi atau iklan praktik investasi bodong seperti binary option dan robot trading marak beredar di berbagai kanal media sosial dan situs internet.

Hal itu menjadi salah satu penyebab banyak masyarakat yang tertipu dan terjerumus ke dalam praktik-praktik merugikan tersebut.

Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) Udi Margo Utomo mengatakan, dengan praktik operasinya yang ilegal, investasi bodong dapat dengan mudah mengeruk dana masyarakat.

Baca juga: Belajar dari Kasus Viral Blast, Simak Tips Menghindari Investasi Bodong

Dana masyarakat tersebut digunakan sebagai biaya promosi praktik investasi bodong ke berbagai kanal media sosial atau situs internet.

"Jadi sebenarnya mereka yang ilegal ini kuat di promosinya, karena faktor dia mendapatkan dana secara ilegal dan mudah," kata Udi, dalam soft launching kampanya Bursa Masa Kini, Rabu (23/2/2022).

"Akhirnya mereka menguasai jagat internet," tambah dia.

Merespons hal tersebut, Udi menyebutkan, pihaknya memutuskan untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terakit, guna memperkuat promosi sekaligus edukasi ke masyarakat terkait praktik perdagangan berjangka yang legal.

Baca juga: Iklan Octa FX Masih Berseliweran, Bappebti Minta Artis Stop Promosi Binary Option di Medsos

"Sehingga nanti pada saat masyarakat itu membuka internet, bukan yang pertama adalah informasi-informasi dari yang ilegal, tapi dari informasi yang kita ini, yang legal," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya menyadari, maraknya promosi atau iklan investasi bodong, menjadi penyebab utama masyarakat kerap tertipu.

"Di era digital saat ini, di masa pendemi, mungkin orang juga lebih banyak aktivitas di rumah, sehingga banyak yang kemudian tergiur dengan iklan-iklan yang menyampaikan bahwa akan mendapatkan profit tetap," ujarnya.

Bappebti pun disebut tengah memperkuat penyaluran informasi melalui kanal media sosial, guna memperluas jangkauan literasi kepada masyarakat.

"Memang itu menjadi PR kita juga ke depan untuk memberikan informasi yang lebih banyak kepada masyarakt," ucapnya.

Baca juga: Bappebti Blokir 1.222 Platform Trading Ilegal, Ada Binomo, Olymptrade, dan SmartX

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com