Jangan terburu-buru untuk memilih instrumen/produk investasi dan tergiur tawaran promosi yang berlebihan. Cermati produk investasi yang ditawarkan dengan teliti, agar tidak terjebak pada investasi bodong.
Ciri-ciri investasi bodong adalah sebagai berikut:
Investasi memang bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kemudian hari. Namun demikian, investasi juga memiliki risiko. Berikut ini merupakan beberapa risiko berinvestasi, khususnya investasi di pasar modal:
a. Risiko daya beli (purchasing power risk)
Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan nilai inflasi yang besar sehingga menyebabkan nilai riil pendapatan hasil investasi akan lebih kecil .
b. Risiko bisnis (business risk)
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba, sehingga pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan membayar bunga dan dividen.
c. Risiko tingkat bunga
Naiknya tingkat bunga, biasanya akan menekan harga surat-surat berharga, sehingga dampaknya nilai surat berharga akan turun.
Baca juga: Tips Hindari Investasi Ilegal, dari Skema Piramida hingga Ponzi, ala Prita Ghozie
d. Risiko pasar (market risk)
Apabila pasar bergairah (bulish) pada umumnya harga saham akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya apabila pasar lesu (bearish) maka harga saham cenderung turun.
e. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
Dengan menyadari setiap risiko yang harus dihadapi dalam berinvestasi, Anda perlu menyesuaikan instrumen/produk investasi dengan profil risiko, kondisi keuangan, dan tujuan finansial.
Untuk berinvestasi, pastikan Anda menggunakan dana dingin alias uang yang benar-benar tidak terpakai untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun dana darurat. Jangan pernah menggunakan uang untuk keperluan sehari-hari, apalagi uang pinjaman untuk berinvestasi.