JAKARTA, KOMPAS.com - Electrum, perusahaan patungan Gojek dan PT TBS Energi Utama (TOBA), bersama dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dalam kolaborasi ini, Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits akan memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua yang akan terus dikembangkan secara bertahap hingga ribuan unit di sepanjang tahun 2022.
Hasil uji coba akan dimanfaatkan antara lain sebagai landasan rencana bisnis Electrum. Perusahaan gabungan Gojek dan TBS ini sudah memiliki rencana membangun manufaktur motor listrik, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
Baca juga: Jokowi Targetkan 2 Juta Motor Listrik Mengaspal, Ingin RI Jadi Raja Produsen Kendaraan Listrik
Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengungkapkan, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ini, menurut Pandu, tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi dibutuhkan kolaborasi dari sejumlah pihak.
“Inilah pentingnya kolaborasi karena untuk membangun ini tidak bisa sendiri, harus semua menjadi satu. Satu dari sisi manufaktur, yaitu pembangunan motor listriknya, juga pembangunan baterainya, dan juga salah satunya adalah hilirisasi,” tutur Pandu dilansir dari Antara, Kamis (24/2/2022).
Dengan demikian, lanjutnya, dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik ini dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik.
“Inilah peran yang Electrum ambil karena ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum terintegrasi dengan baik. Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya,” ujar Pandu.
Dia menyebut adanya kolaborasi ini sangat penting. Apalagi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ini dibutuh waktu yang cukup lama.
“Dari sisi kami, ini bukan hanya satu atau dua tahun. Tapi ini membutuhkan satu dekade untuk mengubah ini semua. Kita memang punya sumber daya yang besar tapi sekarang kita juga menggunakan teknologi untuk mewujudkan ekosistem motor listrik, dan nanti mobil listrik,” imbuhnya.
Baca juga: Ramalan Ahok, 5 Tahun Lagi SPBU Bakal Sepi gara-gara Kendaraan Listrik
Kolaborasi membangun ekosistem kendaraan listrik ini memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan. Hal ini untuk semakin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.