Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Electrum Perkuat Sinergi Gojek-Toba & BUMN Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di RI

Kompas.com - 24/02/2022, 11:33 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Electrum, perusahaan patungan Gojek dan PT TBS Energi Utama (TOBA), bersama dengan Pertamina, Gogoro, dan Gesits berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam kolaborasi ini, Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits akan memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua yang akan terus dikembangkan secara bertahap hingga ribuan unit di sepanjang tahun 2022.

Hasil uji coba akan dimanfaatkan antara lain sebagai landasan rencana bisnis Electrum. Perusahaan gabungan Gojek dan TBS ini sudah memiliki rencana membangun manufaktur motor listrik, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

Baca juga: Jokowi Targetkan 2 Juta Motor Listrik Mengaspal, Ingin RI Jadi Raja Produsen Kendaraan Listrik

Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengungkapkan, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ini, menurut Pandu, tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi dibutuhkan kolaborasi dari sejumlah pihak.

“Inilah pentingnya kolaborasi karena untuk membangun ini tidak bisa sendiri, harus semua menjadi satu. Satu dari sisi manufaktur, yaitu pembangunan motor listriknya, juga pembangunan baterainya, dan juga salah satunya adalah hilirisasi,” tutur Pandu dilansir dari Antara, Kamis (24/2/2022).

Dengan demikian, lanjutnya, dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik ini dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik.

“Inilah peran yang Electrum ambil karena ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum terintegrasi dengan baik. Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya,” ujar Pandu.

Dia menyebut adanya kolaborasi ini sangat penting. Apalagi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ini dibutuh waktu yang cukup lama.

“Dari sisi kami, ini bukan hanya satu atau dua tahun. Tapi ini membutuhkan satu dekade untuk mengubah ini semua. Kita memang punya sumber daya yang besar tapi sekarang kita juga menggunakan teknologi untuk mewujudkan ekosistem motor listrik, dan nanti mobil listrik,” imbuhnya.

Baca juga: Ramalan Ahok, 5 Tahun Lagi SPBU Bakal Sepi gara-gara Kendaraan Listrik

Kolaborasi membangun ekosistem kendaraan listrik ini memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan. Hal ini untuk semakin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi menegaskan, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik ini dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tentunya kita tidak bisa melakukannya sendiri. Beruntung kita mempunyai partner-partner yang masing-masing memiliki peran penting,” tegasnya.

Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.

Sementara, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan. Sejauh ini sudah ada 14 unit Battery Swapping Station dengan 212 baterai yang tersebar di lokasi Green Energy (GES) Pertamina.

Kolaborasi semakin lengkap dengan dukungan Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.

Gojek sendiri sebagai bagian dari Grup GoTo menargetkan 100 persen armadanya beralih ke kendaraan listrik pada 2030 mendatang. Komitmen Gojek tersebut diklaim sesuai dengan salah satu dari tiga prioritas G20 tahun ini yaitu transisi energi.

Sebelumnya, Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen. Di sisi mitra driver, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp 500.000 sampai dengan Rp 700.000 dalam sebulan.

Baca juga: Pengemudi Ojol Bisa Lebih Hemat Rp 500.000 Jika Pakai Motor Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com