Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Serang Ukraina, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia?

Kompas.com - 24/02/2022, 19:35 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kian memanas. Hal ini turut berdampak pada pasar modal Indonesia, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah yang mengalami pelemahan pada Kamis (24/2/2022).

Bagaimana sebenarnya dampak invasi Rusia ke Ukraina ke pasar modal Indonesia? Berikut pandangan dari sejumlah tiga sekuritas di Indonesia. 

Baca juga: IHSG Terkapar akibat Rusia Serang Ukraina, Saham-saham Energi Meroket

Mirae Asset Sekuritas: cermati saham-saham komoditas

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengungkapkan, kondisi saat ini yang terjadi di global adalah konflik yang belum terselesaikan antara Rusia dan Ukraina. Ketegangan ini memuncak, usai Rusia kembali melakukan invasi ke perbatasan Ukraina.

“Para pelaku pasar menilai bahwa Rusia tengah menyiapkan invasi ke Ukraina. Meskipun dikecam oleh Dewan Keamanan PBB dan NATO, namun Rusia memiliki power dengan hak veto, jadi bisa saja Tiongkok membantu Rusia, karena kepentingan,” kata Nafan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/2/2022). 

Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Dunia Kian Dekati 2.000 Dollar AS

Nafan mengatakan, serangan unilateral tersebut juga menodong harga komoditas terapresiasi dan pasar cenderung mengamati pergerakan komoditas, ataupun juga pergerakan harga emas yang dikategorikan sebagai instrumen aman jika terjadi ketidakpastian global.

“IHSG negatif, saya pikir so far masih mencatatkan net buy asing untuk keseluruhan. Net buy ini terjadi karena para pelaku pasar masih mengapresiasi kinerja makroekonomi domestik yang cenderung solid,” tambah dia.

Di sisi lain, IHSG saat ini juga mengekor indeks Asia yang melemah saat ini dan bisa mendapatkan efek domino.

Beberapa saham yang patut dicermati investor di tengah terjadinya konflik Rusia–Ukraina ini adalah saham-saham berbasis komoditi.

Baca juga: Tren Kenaikan Emas Dunia Terhenti, Investor Tunggu Perkembangan Geopolitik Ukraina-Rusia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com