Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C. Permana mengungkpakan, invasi Rusia dilakukan di dua daerah yang selama ini memang telah dikuasasi separatis pro-Rusia. Layaknya invasi Crimea di 2014, invasi kali ini juga berdampak lokal, antara Rusia-Ukraina saja.
“Kami menilai, hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil. Terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di 2021 lebih kecil dari 1 persen,” ujar Fikri.
Fikri menilai, fundamental ekonomi Indonesia cukup baik didorong pemulihan ekonomi yang diindikasikan dengan Indeks Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Eceran di Januari yang mencapai level tertinggi sejak awal pandemi.
“Dengan demikian, kami juga menilai efek perang Rusia-Ukraina terhadap pasar modal Indonesia akan bersifat temporer, dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar,” tambah Fikri.
Menurut Fikri, invasi Rusia-Ukraina akan berdampak pada peningkatan harga komoditas yang harusnya berdampak positif bagi ekspor dan sektor komoditas dalam negeri karena adanya supply shock di global. Beberapa saham yang patut dicermati antara lain, ANTM, BBTN dan ASII.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.