JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) berencana menjatuhkan serangkaian sanksi baru kepada Rusia, yang telah resmi melakukan invasi ke Ukraina.
Sanksi berupa pembekuan aset, pemblokiran sementara akses ke pasar keuangan Eropa, hingga sanksi yang menyasar kepentingan Rusia telah disiapkan UE untuk menekan perekonomian negara tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, pihaknya mengecam aksi invasi yang dilakukan Rusia, dan oleh karenanya EU meminta pertanggungjawaban Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Rusia-Ukraina Perang, Bursa Saham AS Malah Menguat, Ditopang Saham-saham Energi
“Dengan paket sanksi ini, kita akan menargetkan sektor strategis perekonomian Rusia, dengan memblokir akses mereka ke pasar dan teknologi,” ujar von der Leyen, dikutip dari Aljazeera, Jumat (25/2/2022).
“Kita akan melemahkan perekonomian Rusia dan kemampuannya untuk memodernisasi,” tambahnya.
Seluruh aset Rusia yang ada di UE akan dibekukan dan akses bank-bank Rusia ke pasar keuangan dihentikan.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia?
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, menilai rancangan sanksi tersebut adalah yang paling berat dibandingkan hukuman-hukuman lain.
“Ini merupakan masa kelam di Eropa sejak Perang Dunia ke-2. Kepemimpinan Rusia akan menghadapi isolasi yang tidak diduga,” katanya.
Baca juga: AS Blokir 5 Bank Besar Rusia, Harga Minyak Sempat Tembus 100 Dollar AS Per Barrel
Sebagaimana diketahui, Rusia telah melancarkan serangan militer terhadap Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Melalui pidatonya, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina.
Sejumlah wilayah menjadi sasaran serangan Rusia. Rudal-rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.