Namun, bukah hanya minyak mentah saja terdampak, namun juga termasuk gandum, hingga bensin atau gasoline. Walaupun AS bergejolak, namun Eropa merespon lebih kuat karena dekat dengan Rusia dan Ukraina.
Harga spot di Eropa untuk gas alam melonjak lebih dari 50 persen. Kenaikan harga energi dan pangan dapat memperkuat kekhawatiran akan inflasi, yang pada Januari mencapai level tertinggi di Amerika Serikat.
Namun, ini tentu kembali lagi bagaiman Federal Reserve memberlakukan kebijakannya kedepan.
Seperti diketahui, The Fed berencana menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018, mulai bulan depan.
Namun secara historis, The Fed terkadang menunda keputusan kebijakan besar di tengah ketidakpastian. Misalkan saat perang Kosovo dan AS, bahkan saat invasi ke Irak.
Kepala strategi pasar global di Invesco Kristina Hooper mengungkapkan, pasar masih mengharapkan The Fed menaikkan suku bunga secara stabil pada pertemuan mendatang.
Namun, dengan ketegangan Ukraina mungkin kecil kemungkinan The Fed untuk melakukan kebijakan tersebut.
"The Fed mungkin menjadi lebih khawatir tentang dampak pada pertumbuhan ekonomi dan mungkin ingin melangkah lebih hati-hati," kata Hooper.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.