Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2021, Bank BTPN Salurkan Kredit Rp 135,60 Triliun

Kompas.com - 25/02/2022, 07:32 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank BTPN mencatatkan total kredit yang disalurkan sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 135,60 triliun, yang mencakup segmen Korporasi, Komersial, dan Syariah dengan pertumbuhan kredit mencapai 7 persen (yoy).

Selain itu, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (Konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun 2021 tercatat di angka Rp 2,66 triliun, naik 52 persen (yoy) dari Rp 1,75 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Ini Alasan BTPN Syariah Terus Genjot Pembiayaan ke Segmen Ultra Mikro

Ongki Wanadjati Dana selaku Direktur Utama Bank BTPN mengatakan, pencapaian ini ditopang oleh beban bunga yang turun sebesar 38 persen (yoy) dari Rp 5,78 triliun menjadi Rp 3,61 triliun, peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 16 persen (yoy) dari Rp 1,69 triliun menjadi Rp 1,96 triliun, serta biaya kredit yang lebih rendah sebesar 25 persen dari Rp 2,80 triliun menjadi Rp 2,11 triliun.

Baca juga: Berhasil Tekan Beban Bunga, Bank BTPN Cetak Laba Rp 2,05 Triliun

“Pencapaian ini merupakan hasil dari setiap strategi yang disusun dengan penuh pertimbangan guna memastikan nasabah kami senantiasa mendapatkan solusi dan layanan perbankan dengan standar terbaik. Ini juga mencerminkan fundamental kuat dalam kondisi ketidakpastian akibat pandemi,” ungkap Ongki Wanadjati dalam Media Briefing Kinerja Bank BTPN yang diadakan secara virtual pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Jenius Bank BTPN Dukung Penangkapan Polisi terhadap Terduga Pelaku Kejahatan Perbankan

Bank BTPN juga mencatat penurunan beban bunga yang sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan meningkatnya saldo serta rasio Current Account Saving Account (CASA).

Hal itu berakibat pada penurunan biaya dana, yang tercermin dari menurunnya Biaya Dana Rupiah dari 5 persen di Triwulan IV 2020 menjadi 3,3 persen di Triwulan IV 2021, sementara biaya kredit tercatat lebih rendah dibanding tahun lalu.

“Meskipun begitu, Bank BTPN senantiasa melakukan monitoring kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit.,” tambah Ongki.

Baca juga: Sasar Segmen Ultra Mikro, BTPN Syariah Fokus Kembangkan Teknologi Digital

Kualitas kredit nasabah BTPN di level sehat

Secara operasional, Bank BTPN mencatat kenaikan pada pendapatan operasional lainnya sebesar 16 persen (yoy) dari Rp 1,69 triliun ke Rp 1,96 triliun, terutama berasal dari peningkatan pendapatan fee, transaksi FX dan produk investasi.

Sementara untuk biaya operasional sedikit mengalami kenaikan dibanding tahun lalu sebesar 1 persen (yoy) menjadi Rp 6,98 triliun.

Di sisi lain, kualitas kredit nasabah berada di level sehat, yang tercermin dari rasio gross NPL di level 1,68 persen, masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,19 persen pada akhir November 2021.

 

DPK BTPN meningkat

Secara keseluruhan, dana pihak ketiga Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 9 persen (yoy) dari Rp 100,79 triliun pada akhir Desember 2020 menjadi Rp 109,38 triliun pada akhir Desember 2021.

Ongki mengatakan, peningkatan DPK ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah CASA sebesar 37 persen (yoy) dari Rp 27,69 triliun menjadi Rp 37,88 triliun, sehingga rasio CASA meningkat dari 27,5 persen menjadi 34,6 persen, sementara time deposit turun 2 persen yoy menjadi Rp 71,5 triliun.

“Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia,” ungkap dia.

Adapun ratio Liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 187,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 126,6 persen pada posisi 31 Desember 2021. Bank BTPN mencatat kenaikan aset sebesar 5 persen (yoy), dari Rp 183,17 triliun menjadi Rp 191,92 triliun, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 26,2 persen.

“Seiring pemulihan ekonomi, Bank BTN turut mengambil bagian melalui berbagai insentif dan program untuk membantu nasabah. Kami percaya, bisa mempertahankan kinerja baik ini dan semakin memperkuat fundamental guna memberikan kontribusi yang bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat Indonesia,” tutup Ongki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com