Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Gelontorkan 25 Persen Pembiayaan ke Sektor Hijau

Kompas.com - 25/02/2022, 11:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Bank Mandiri, TBk telah mengucurkan 25 persen dari total pembiayaan untuk mendukung akselerasi ekonomi hijau.

"Kami mendorong pembiayaan di sektor hijau, sektor renewable. Dari total pembiayaan Rp1.050 triliun, Rp 250 triliun sudah sesuai ESG," kata Presiden Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi, pada Kamis (25/2/2022).

Belakangan, pemerintah memang terus mendorong implementasi pengembangan berkelanjutan yang fokus pada lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).

Baca juga: Bank Mandiri Masih Kaji Kemungkinan Terjun ke Metaverse

Jumlah pembiayaan ke sektor berkelanjutan tersebut meningkat dibanding kuartal-III 2021. Saat itu, Bank Mandiri telah mengguyurkan Rp 187,4 triliun atau sebesar 23 persen dari total kredit.

Dalam acara "Dampak Perubahan Iklim terhadap Aspek Pembiayaan dan Premi Asuransi Berdasarkan Green Economy", Bank Mandiri bilang telah bekerja sama dengan Perusahaan Listrik negara (PLN), untuk penyediaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional. Pihaknya juga telah membangun charging station di kantor pusat Bank Mandiri.

Baca juga: Pembiayaan Hijau Jadi Upaya Perbankan Dukung Pemerintah Penuhi Target SDGs

Beberapa aksi lain juga dilakukan Bank Mandiri untuk terus mendukung percepatan ekonomi hijau.

Bank pelat merah ini telah menghemat penggunaan air dan menekan gas emisi karbon.

Darmawan berharap, ke depan pemerintah dapat menyediakan arahan juga insentif bagi pelaku sektor finansial dan ekosistemnya untuk mendorong penyediaan dan permintaan terhadap green financing.

Baca juga: Krisis Energi Jadi Pengingat Pentingnya Energi Ramah Lingkungan

Sebagai gambaran, Bank Indonesia (BI) memang memberikan insentif pembiayaan ke sektor ramah lingkungan ini di 2022.

Dalam acara yang sama, Kepala OJK Institute Agus Sugiarto juga menegaskan pentingnya perusahaan keuangan untuk menjaga perubahan iklim.

"Perubahan iklim juga bergantung pada perusahaan keuangan karena menimbulkan risiko-risiko baru yang bisa jadi memengaruhi kualitas aset keuangan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com