Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mengambil Keuntungan Investasi?

Kompas.com - 25/02/2022, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina & Ikko Anata

KOMPAS.com - Melonjaknya tren “bermain” saham, membuat beragam ilmu seputar investasi turut ramai diperbincangkan. Saat ini, dengan bermodalkan internet, informasi tersebut dapat dengan mudah didapat. Bahkan, kita juga bisa berdiskusi melalui forum-forum yang ada di media sosial.

Salah satu istilah yang sering didengar para investor adalah pengambilan keuntungan atau take profit. Dikutip dari buku Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, aktivitas ini dilakukan saat kita mengambil keuntungan setelah berhasil mencapai level harga atau target yang direncanakan.

Akan tetapi, pergerakan harga saham yang sulit diprediksi terkadang diperlukan pertimbangan matang dalam melakukan take profit. Juga, tidak mudah bagi seorang investor untuk menentukan waktu yang tepat mengenai pembelian dan penjualan saham.

Joice Tauris Santi, Penulis tentang Finansial dan Investasi, dalam siniar CUAN bertajuk "Let The Profit Run vs Take Profit" turut memberikan informasi seputar langkah-langkah yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Ternyata, pengambilan keputusan take profit yang salah bisa menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui kapan kita harus take profit dan kapan harus bertahan, atau let the profit run.

Baca juga: Perlukah Kita Memakai Jasa Financial Planner?

Apa Yang Dimaksud Let The Profit Run?

Let the profit run adalah saat kita mengetahui bahwa terjadi kenaikan harga saham, namun tidak langsung menjualnya. Hal ini merupakan strategi untuk menunggu kenaikan harga saham agar berada di tahap optimal. Ada pun batasannya dapat kita tentukan sendiri sesuai dengan indikator cash loss.

Strategi ini cocok dilakukan untuk kegiatan investasi jangka menengah atau panjang, seperti menabung saham. Dalam investasi jangka panjang, keuntungan besar bukan prioritas utama, tapi keuntungan dan kestabilan harga sahamlah yang lebih diutamakan.

Dengan alur yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan trading, strategi investasi ini lebih cocok dilakukan oleh para investor.

Meskipun kita membiarkan harga saham, sebaiknya, rencanakan juga batas waktu menahannya. Jika saham sudah naik terlalu tinggi, jangan melakukan penahanan secara terus-menerus. Selain itu, pertimbangkan juga untuk menjual saham ketika harganya sudah turun. Lakukanlah perencanaan secara bijak agar tidak terjadi cash loss.

Strategi ini dapat dilakukan ketika saham sedang berada pada tren teratas. Investor akan menahan saham sampai batas yang mereka tentukan sendiri. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana harga saham meningkat guna mencari untung setinggi-tingginya. Oleh karena itu, strategi ini sangat mengandalkan kesabaran.

Berbeda dengan let the profit run, menurut Investopedia, segera lakukan take profit setelah target keuntungan yang direncanakan tercapai agar tidak ada risiko kemungkinan terjadinya penurunan pasar di masa depan. Oleh karena itu, keduanya tidak bisa dibandingkan karena kebutuhannya jelas berbeda.

Bagi para trader yang terbiasa dengan alur trading cepat, membiarkan puncak harga saham terlewatkan justru bisa dianggap kerugian. Menurut mereka, pada saat itu adalah momentum yang tepat untuk meraup untung sebesar-besarnya karena harga saham sedang sangat optimal.

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Trading Plan, Perencanaan dalam Saham

Mekanisme Let The Profit Run dan Take Profit

Oleh karena itu, untuk mengingat pergerakan pasar dan saham, sangat penting bagi kita untuk membuat catatan perencanaan di Microsoft Excel. Pencatatan ini dapat diisi dengan jumlah harga saham yang dimiliki, batasan cash loss, dan juga batasan untuk melakukan take profit.

Lalu, dalam prosesnya, ketika saham mengalami kenaikan, kita, sebagai trader akan langsung menjualnya. Namun, hal ini berbeda apabila kita menempatkan diri sebagai seorang investor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com