Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi Negara Maju, Indonesia Contoh Korea Selatan

Kompas.com - 25/02/2022, 13:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PPN/Kepala Bappenas mengungkapkan, Indonesia bisa mencontoh Korea Selatan untuk berubah menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country) sebelum tahun 2045.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, Korea Selatan menjadi negara berpenghasilan tinggi dalam waktu 14 tahun.

Sementara Indonesia bisa butuh waktu sekitar 20 tahun hingga tahun 2045 untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi dari negara berpenghasilan menengah ke atas.

Baca juga: Sri Mulyani: Kenaikan Utang RI Lebih Terukur Dibandingkan Negara Maju

"Dan ternyata kunci penting yang dilakukan Korea Selatan adalah transformasi ekonomi, riset, dan inovasi serta komitmen yang besar dari pemerintah dan masyarakatnya," kata Amalia dalam agenda side event T20, Jumat (25/2/2022).

Amalia menuturkan, naik kelasnya Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi terjadi jika Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen setiap tahun pasca Covid-19.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi didorong ke arah 6-7 persen agar dapat tumbuh tinggi dalam jangka menengah panjang.

Menurut perhitungan Bappenas, Indonesia dapat keluar dari middle income trap pada tahun 2043 jika rata-rata pertumbuhan ekonomi 6 persen setiap tahun tercapai.

"Artinya, kita masih punya waktu sekitar 20 tahun untuk meningkatkan status Indonesia dari upper middle income ke high income," beber dia.

Karena kunci Korea Selatan menjadi negara berpenghasilan tinggi adalah transformasi ekonomi, maka saatnya Indonesia menempuh jalan serupa.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan 4 Strategi RI Keluar dari Middle Income Trap

Amalia bilang, Indonesia perlu melakukan redesain transformasi ekonomi pasca Covid-19 yang tidak hanya membawa ekonomi kembali ke kondisi sebelum krisis, tapi mengembalikan kepada kondisi yang lebih baik dari sebelum krisis.

"Saatnya Indonesia membangun kembali menjadi lebih baik, tidak berpuas diri hanya dengan pemulihan ekonomi. Tapi kita harus tumbuh terus mendorong perekonomian yang tinggi," sebut Amalia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, transformasi ekonomi merupakan titik kunci dan titik penting untuk bisa kita mencapai visi Indonesia 2045, mencapai Indonesia emas.

Transformasi ekonomi ini membutuhkan riset dan inovasi sebagai kunci penting agar produktivitas Indonesia dapat meningkat.

"Peran pemerintah sebagai regulator dan pengawas akan sangat penting dalam mendorong peningkatan riset dan inovasi serta menciptakan ekosistem pengetahuan riset dan inovasi yang lebih baik," tandasnya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Middle Income Trap?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com