KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjamin ketersedian kedelai seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan konsumsi rumah tangga, dan kebutuhan bahan baku industri olahan, seperti tahu, tempe, kecap, dan susu.
Oleh karenanya, Kementan menggulirkan fasilitasi pengembangan 52.000 hektar (ha) kedelai yang tersebar di 16 daerah Indonesia, salah satunya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan, sebagian besar hasil panen kedelai di Grobogan selama ini digunakan sebagai benih.
Sisa hasil panen kemudian diserap di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Barat (Jabar) untuk di daerah Sumedang yang selama ini menggunakan kedelai Grobogan sebagai sumber olahan pangan.
Sunarto mengatakan, keuntungan menanam kedelai tidak lebih rendah dibandingkan menanam padi atau jagung.
Baca juga: Jamin Ketersediaan Kedelai, Kementan Fasilitasi Pengembangan Lahan Pertanian di Grobogan
Hasil analisis usaha yang dilakukan Dinas Pertanian Grobogan menunjukkan, jika dihitung harian pendapatan petani kedelai bisa mencapai Rp 152.000 per hari dengan input usaha tani per ha hanya Rp 5 juta.
Sementara itu, pendapatan padi kurang lebih Rp 143.500 dan pendapatan petani jagung kurang lebih Rp 127.000 per hari dengan input usaha tani masing-masing dirata-ratakan sebesar Rp 15 juta per ha.
"Kita ketahui, jagung itu butuh 110 hari untuk dipanen. Kalau padi sekitar 115 hari, dan kedelai hanya 85 hari. Sehingga kalau misalnya pendapatan dibagi waktu tanam, maka sebenarnya kedelai paling menguntungkan," ujarnya di kantornya, Kamis (24/2/2022).
Untuk membuat petani kembali bergairah menanam kedelai dan mendapatkan keuntungan, lanjut Sunanto, kuncinya adalah adanya jaminan kepastian harga.
Lebih lanjut, Sunanto mengatakan, pihaknya menganggap kedelai sebagai kearifan lokal karena kedelai Grobogan merupakan hasil seleksi varietas yang dilakukan terus menerus. Hal itu juga yang menjadikan Grobogan sebagai salah satu sentra kedelai nasional.
Baca juga: Harga Daging Sapi Mahal, Kementan Minta Satgas Pangan Telusuri yang Bermain
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.