Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 27/02/2022, 11:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina lewat darat, udara dan laut sejak Kamis 24 Februari 2022. Hanya dalam waktu relatif singkat, pasukan Rusia sudah mencapai pinggiran ibu kota Kiev.

Ini merupakan serangan terbesar sebuah negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II. Kekhawatiran Barat tentang kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.

Membandingkan Rusia dan Ukraina bak bumi dan langit. Rusia menang segala-galanya di semua lini: senjata, jumlah personil militer, dan tentunya kemampuan ekonomi.

Sebagaimana diketahui, Ukraina sendiri merupakan negara termiskin di Eropa. Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapitanya, bahkan masih kalah ketimbang Indonesia.

Baca juga: Perang di RI: Pengerahan TNI dan Ironi Saling Berebut Minyak Goreng

Dikutip dari data Bank Dunia, PDB per kapita Ukraina adalah sebesar 3.724 dollar AS atau setara dengan Rp 53.380.000 (kurs Rp 14.300). Sementara PDB per kita Indonesia terbaru adalah 3.868 dollar AS atau Rp 55.459.000.

Jika menggunakan patokan PDB per kapita, Ukraina memang berada di urutan pertama sebagai negara Eropa paling miskin. Sementara di urutan kedua negara Eropa paling miskin adalah Georgia dengan PDB per kapita sebesar 4.290.

"Ukraina dalam hal PDB per kapita, menjadi negara termiskin di Eropa bersama dengan Moldova, Armenia, dan Georgia," tulis laporan Bank Dunia berjudul "Tapping Ukraine’s Growth Potential".

"Tingkat pertumbuhan ekonomi di Ukraina masih terlalu rendah untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tingkat pendapatan negara-negara tetangga Eropa," kata dokumen itu.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Bank Dunia mencatat bahwa pada dengan tingkat pertumbuhan beberapa tahun terakhir, Ukraina akan membutuhkan lebih dari 50 tahun untuk mencapai tingkat pendapatan Polandia saat ini.

Biaya hidup di Ukraina rendah

Namun yang perlu diketahui, meski Ukraina adalah negara paling melarat di Benua Biru dari sisi PDB per kapita, tak berarti banyak masyarakatnya tinggal dalam kemiskinan akut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com