Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Siapkan Benih Unggul, Kementan Optimistis Penuhi Kebutuhan Kedelai Lokal dengan Cepat

Kompas.com - 26/02/2022, 12:35 WIB
Inang Sh ,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peneliti ahli utama Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) M Muchlish Adie mengaku optimistis target pemerintah dalam memenuhi kebutuhan kedelai lokal dapat diwujudkan secara cepat, tetapi bertahap.

“Asalkan semua pihak ikut terlibat dan mendukung kemampuan bangsa sendiri dalam menghasilkan produksi berkualitas,” katanya di Kawasan Malang, Jawa Timur, Jumat (25/2/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Muchlish optimistis pemetaan lokasi penangkar benih yang tersebar di beberapa provinsi mampu menyuplai benih.

Biasanya, lanjutnya, puncak pertanaman kedelai pada Juni atau Juli adalah masa optimal pertanaman.

“Januari hingga Maret biasanya masa penyiapan benih. Nanti, pada Juni atau Juli puncaknya produksi kedelai. Saya yakin produksi dari sentra kedelai di 10 provinsi bagus,” tambahnya.

Baca juga: Upaya Kementan Cukupi Kebutuhan Kedelai lewat Pengembangan 52.000 Ha Lahan di Grobogan

Muchlish menjelaskan, kedelai berasal dari daerah subtropis. Dari semua tanaman pangan, yang pertama dilepas di Indonesia adalah kedelai pada 1918. Kini, budidaya kedelai sudah hampir 100 tahun dan sudah cocok dengan kondisi iklim Indonesia.

Dia mengatakan, Kementan menyiapkan benih kedelai sumber yang sudah adaptif terhadap berbagai kondisi agroklimat di lingkungan tropis.

“Kami sudah mengembangkan 114 varietas kedelai yang cocok dengan kondisi iklim kita. Kalau banyak orang menilai hasilnya gagal karena kondisi subtropis, saya kira itu salah besar," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Sabtu (26/2/2022).

Menurutnya, benih sumber hasil penelitian Balitbangtan memiliki keunggulan dan mampu menghasilkan produk di atas rata-rata.

Dia menjelaskan, satu ton benih sumber kedelai untuk 20 hektare (ha) atau per ha membutuhkan 50 kilogram (kg).

Baca juga: Harga Daging Sapi Mahal, Kementan Minta Satgas Pangan Telusuri yang Bermain

"Selama ini, setiap tahun kami menyebarkan 30 ton benih sumber kedelai berbagai varietas untuk dikembangkan kembali para penangkar benih. Itu dilakukan sebelum menjadi benih siap tanam untuk kedelai konsumsi," jelasnya.

Kunci keberhasilan produksi

Muchlish mengatakan, kunci untuk mendapatkan produksi kedelai yang optimal terletak pada strategi populasi benih yang ditanam pada satu hektare lahan.

Idealnya, petani menanam dengan populasi 250.000 tanaman dalam satu hektare dan dilakukan di beberapa wilayah, seperti Kendal dan Nganjuk yang berhasil.

“Yang sering terjadi, populasinya hanya 150.000 tanaman dan akhirnya tidak maksimal. Untuk itu, kami dari Balitbangtan perlu melakukan pendampingan pada petani,” ujarnya.

Baca juga: Pelaku Usaha Pertanian di Sumsel Sambut Baik Program Taxi Alsintan dari Kementan

Selain itu, lanjut Muchlish, keberadaan sumber benih mandiri sangat diperlukan di sentra pertanian kedelai. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan pada benih luar daerah serta kemampuan memenuhi kebutuhan lokal.

"Kalau bisa setiap provinsi mampu menyediakan benih sendiri. Kami bisa kok menyuplai benih sumbernya,” katanya.

Dia menuturkan, Kementan memiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap provinsi. Itu berarti, akan selalu ada penangkar yang bisa menjadikan benih sumber.

Di sisi lain, Muchlish menilai, keterlibatan off taker dalam mewujudkan kedelai lokal yang berkualitas tinggi juga penting.

Menurutnya, para off taker yang nantinya akan membantu petani dan negara dalam mengelola pertanian, khususnya kedelai secara bagus.

Muchlish mengatakan, harus ada keterlibatan off taker karena negara tidak memiliki banyak uang untuk menyediakan benih BR (benih tanam konsumsi).

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan, Gus Muhaimin: Kementan Jangan Berdiam Diri

"Petani perlu diberikan jaminan harga yang baik sehingga bersemangat bertani. Pola tanam diatur dengan baik dan menguntungkan petani,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com