Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi PLTA Diyakini Akan Semakin Murah

Kompas.com - 28/02/2022, 12:41 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah PT PLN (Persero) dalam menggenjot pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), patut diapresiasi.

Apalagi, potensi pengembangan EBT di Indonesia masih sangat besar. Potensi sektor PLTA dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) saja mencapai 95 giga watt (GW). Dari sisi penurunan emisi karbon, kata Mamit, PLTA merupakan pembangkit yang benar-benar zero emision karena tidak memerlukan backup sumber energi lain yang berasal dari fosil.

Sementara dari sisi investasi, Mamit menilai perkembangan teknologi akan membuat investasi PLTA akan semakin murah.

"Di awal investasinya memang masih tinggi tapi PLTA usianya juga akan lebih panjang dan biayanya lebih murah," kata Mamit melalui keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Efek Invasi Rusia ke Ukraina, Bursa Asia Terkapar

Mamit menilai PLTA juga mempunyai kemampuan yang andal dari sisi pasokan dan utilitas. PLTA mempunyai daya tahan yang lebih lama, bisa menjadi pembangkit baseload dan mampu menjadi peaker.

"PLTA ini merupakan EBT yang bisa menjadi peaker atau mampu menjaga beban puncak jika dibandingkan dengan EBT yang lain seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang masih bersifat intermitten," ujarnya.

Tak hanya itu, PLTA juga bisa menjadi konservasi sumber daya air serta memberikan manfaat lain yang cukup banyak alias multiplier effect-nya besar.

"Untuk itu seluruh pihak perlu mendukung PLN dalam penyediaan PLTA saat ini. Apalagi, proyek PLTA merupakan salah satu proyek yang diutamakan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, PLN aktif dalam mendongkrak porsi energi baru terbarukan. Ditunjukkan dengan kian gencarnya BUMN kelistrikan membangun pembangkit ramah lingkungan hingga menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit EBT milik swasta seperti PLTA Poso dan PLTA Malea di Sulawesi.

Baca juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina di Indonesia, Harga BBM Bisa Naik, Juga Elpiji dan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com