LONDON, KOMPAS.com - Saham–saham di bursa Eropa anjlok pada Senin (28/2/2022), seiring konflik Rusia dan Ukraina.
Melansir CNBC, Pan-European Stoxx 600 turun 1,7 persen di awal perdagangan, diikuti dengan saham-saham perbankan yang ambles 5,7 persen. Dax turun 2,4 persen, demikian juga dengan FTSE 100 Index yang melemah 1,4 persen.
Pelemahan ini tidak lepas dari kerugian akibat sanksi yang diterima Rusia atas invasi yang dilakukan ke Ukraina yang terus berlanjut sepanjang akhir pekan. Kendaraan militer Rusia yang sebelumnya masuk ke Kiev, saat ini berada di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.
Baca juga: Siloam Hospital Bakal Stock Split, Jadi Berapa Harga Saham SILO?
Deretan sanksi datang dari Amerika Serikat, Eropa dan Kanada pada Sabtu, pekan lalu, untuk memblokir bank-bank besar Rusia dari sistem pembayaran internasional atau Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Inggris dan Uni Eropa juga telah menutup wilayah udara mereka untuk dilewati pesawat Rusia.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan pencegahan nuklir negaranya dalam siaga tinggi pada hari Minggu kemarin, di tengah meningkatnya reaksi global terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Atas kondisi tersebut, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan perwakilan untuk Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk bertemu di perbatasan Ukraina-Belarus.
Sementara itu, saham berjangka AS bergerak lebih rendah dalam perdagangan pada hari Minggu. Ini terjadi karena investor semakin khawatir tentang konsekuensi ekonomi dari krisis Rusia-Ukraina. Saham di Asia-Pasifik juga bergerak cenderung mixed hari ini.
Baca juga: Warga di Kampung Ahok Menjerit karena Harga Elpiji Capai Rp 220.000
Nikkei Tokyo naik 0,19 persen, dan Shanghai Komposit menguat 0,32 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,24 persen dan Strait Times Singapura turun 1,5 persen.
Adapun harga minyak berjangka naik lebih dari 4 persen, dan rubel Rusia ambles sekitar 29 persen terhadap dollar AS, pada Senin pagi (waktu setempat), karena pasar menilai dampak sanksi terhadap Rusia.
Perusahaan-perusahaan pertahanan menguat di awal perdagangan seperti Rheinmetall yang melonjak 28 persen dan memimpin kenaikan. Hal ini setelah keputusan pemerintah Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan. Kenaikan saham juga terjadi pada saham BAE Systems, Leonardo, dan Thales, yang semuanya mengalami kenaikan dua digit.
Namun, Index blue chip Eropa seperti Polymetal International ambles lebih dari 48 persen, demikian juga dengan saham Ban Nokian Finlandia yang jatuh 21 persen.
Baca juga: Mengenal SWIFT, Senjata Non-Nuklir yang Bisa ‘Hancurkan’ Ekonomi Rusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.