Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Kinerja 9 Pabrik Senjata Terbesar di Dunia Asal Rusia

Kompas.com - 01/03/2022, 09:29 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Setidaknya 9 perusahaan produsen senjata dan layanan militer asal Rusia masuk dalam daftar 100 besar perusahaan senjata terbesar di dunia.

Hal ini terungkap dari laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI) yang dirilis pada Desember 2021 lalu.

Dari laporan tersebut, disebutkan bahwa pabrik senjata Rusia juga meraih kinerja penjualan yang cukup moncer.

Baca juga: Rusia Kemungkinan Bakal Gunakan Kripto untuk Siasati Sanksi, Harga Bitcoin dkk Menguat

Berikut daftar perusahaan Rusia yang masuk daftar 100 pabrik senjata terbesar di dunia:

  1. Almaz-Antey (peringkat 17 dunia)
  2. United Aircraft Corporation (peringkat 21 dunia)
  3. United Shipbuilding Corporation (peringkat 33 dunia)
  4. Tactical Missiles Corp (peringkat 38 dunia)
  5. United Engine Corp (peringkat 44 dunia)
  6. KRET (peringkat 58 dunia)
  7. Russian Electronics (peringkat 71 dunia)
  8. Russian Helicopters (peringkat 81 dunia)
  9. UralVagonZavod (peringkat 86 dunia)

Kinerja pabrik senjata Rusia

SIPRI mencatat, pabrik senjata Rusia menyumbang 5 persen dari total 100 penjualan senjata teratas pada tahun 2020.

Adapun jumlah penjualan senjata dari 100 perusahaan penghasil senjata dan layanan militer terbesar di dunia adalah 531 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Dari angka tersebut, sebanyak 26,4 miliar dollar AS merupakan hasil penjualan senjata asal perusahaan Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Dinilai Bisa Berdampak Besar ke Inflasi Indonesia

Kendati begitu, penjualan senjata Rusia turun 6,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 28,2 miliar dollar AS.

Ini menandai kelanjutan dari tren penurunan yang diamati sejak 2017, ketika penjualan senjata gabungan dari sembilan perusahaan ini mencapai 31,5 miliar dollar AS.

“Penjualan senjata Rusia turun pada 2020 meski Pemerintah Rusia menyatakan telah memberikan bantuan kepada industri senjata guna meredam dampak negatif pandemi Covid-19,” tulis laporan SIPRI, dikutip pada Selasa (1/3/2022).

Beberapa penurunan paling tajam dalam penjualan senjata di antara 100 pabrik senjata terbesar di dunia memang dicatat oleh perusahaan-perusahaan Rusia.

Penjualan senjata Almaz-Antey turun 31 persen, Russian Helicopters sebesar 13 persen dan United Shipbuilding Corporation sebesar 11 persen.

Baca juga: Rusia Terdepak dari SWIFT, Bursa Saham Eropa Anjlok

Penyebab penjualan senjata Rusia anjlok

SIPRI menyebut, penurunan penjualan senjata asal Rusia ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Program Persenjataan Negara untuk 2011–20, sebuah rencana modernisasi utama untuk angkatan bersenjata Rusia, berakhir pada tahun 2020.

Alhasil, dana yang dialokasikan untuk pengadaan senjata dalam program tindak lanjut lebih rendah secara riil.

Selain itu, beberapa pengiriman ekspor senjata tertunda karena pandemi, yang mungkin telah berkontribusi pada penurunan keseluruhan ekspor senjata Rusia pada tahun 2020, sehingga menurunkan pendapatan perusahaan senjata.

Terlepas dari faktor-faktor ini, beberapa perusahaan Rusia meningkatkan penjualan senjata mereka secara signifikan pada tahun 2020.

Misalnya, penjualan senjata United Aircraft Corporation naik 16 persen, sedangkan KRET (peringkat 58) dan Russian Electronics masing-masing tumbuh sebesar 22 persen dan 39 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Efek Invasi Rusia ke Ukraina, Bursa Asia Terkapar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com