Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Beri Sanksi Baru ke Rusia, Harga Minyak Dunia Naik Jadi 100,99 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 01/03/2022, 10:53 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik pada panutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah Rusia menerima lebih banyak sanksi dari berbagai negara karena invasi yang dilakukan ke Ukraina.

Investor mulai memperhitungkan dampak sanksi baru terhadap Rusia.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (1/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak April 2022 naik 3,06 dollar AS menjadi di level 100,99 dollar AS per barrel.

Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4,13 dollar AS menjadi di level 95,72 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Efek Invasi Rusia ke Ukraina, Bursa Asia Terkapar

Sanksi SWIFT, putus Rusia dari sistem keuangan global

AS dan sekutunya negara-negara Eropa telah memberikan sanksi baru dengan membuat bank-bank di Rusia dikeluarkan dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), sistem pembayaran untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.

Hal ini dilakukan untuk membuat bank-bank Rusia terputus dari sistem keuangan global, sehingga akan mempersulit bisnis ekspor-impor atau menerima pembiayaan dari luar negeri.

Sanksi ini dinilai berat sebab berada di jantung sistem perbankan.

Baca juga: Mengenal SWIFT, Senjata Non-Nuklir yang Bisa ‘Hancurkan’ Ekonomi Rusia

Sanksi ke Rusia berpotensi kacaukan perdagangan energi dunia

Meski sanksi tak menargetkan pasokan energi Rusia, namun investor tetap khawatir sebab sanksi itu dinilai berpotensi membuat perdagangan energi menjadi kacau.

Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia.

Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan minyak global, atau sekitar 10,5 juta barrel per hari.

Selain itu, Rusia juga barrelpengekspor utama gas alam, terutama ke Uni Eropa.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Diprediksi Bikin Indonesia Untung, Harga Batu Bara hingga Nikel Bakal Melambung

"Ada terlalu banyak risiko besar pada minyak, yang juga mencakup risiko nuklir (potensi Rusia menyerang dengan nuklir), dan kemungkinan harga minyak mentah pun akan meroket lagi," kata Ed Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Di sisi lain, harga minyak mentah dunia juga naik di tengah kabar bahwa AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan cadangan minyak mentah strategis guna mengatasi rendahnya pasokan minyak global.

Rencananya sekitar 60 juta barrel minyak mentah dari stok darurat akan dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com