Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rubel Anjlok ke Level Terendah Sepanjang Sejarah, Warga Rusia Ramai-ramai Tarik Uang di Bank

Kompas.com - 01/03/2022, 12:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang Rusia, rubel, terus merosot seiring dengan semakin banyaknya sanksi diberikan ke negara tersebut atas invasi yang dilakukan ke Ukraina.

Dilansir dari CNBC, Selasa (1/3/2022), nilai tukar rubel terhadap dollar AS sempat merosot 30 persen ke level terendah sepanjang sejarah yakni 119 ruble per dollar AS. Adapun sampai dengan awal pekan ini, nilai rubel telah merosot 28 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd).

Anjloknya nilai mata uang rubel membuat warga Rusia panik, dan berbondong-bondong menarik uang dalam bentuk dollar AS di bank. Antrian panjang pun terjadi di berbagai mesin ATM wilayah Moskwa.

Baca juga: Dana Asing Banyak Parkir di Pasar Modal Indonesia Saat Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya

Banyak orang yang rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan dollar AS di mesin ATM atau kantor cabang. Bahkan, sejumlah orang mencoba mengikuti mobil pembawa uang untuk mencari tahu tujuan penempatan dollar AS.

"Penarikan deposit secara besar-besaran telah terjadi dalam waktu yang sangat singkat," tulis salah satu bank milik Rusia, Sberbank Europe, dikutip Selasa.

Merespons penurunan nilai tukar rubel, bank sentral Rusia berencana menaikan suku bunga acuannya sebanyak lebih dari dua kali lipat, yakni dari 9,5 persen menjadi 20 persen.

Selain itu, bank sentral juga mengatur batas uang yang diperbolehkan untuk meninggalkan Rusia. Keputusan ini sejalan ini dengan sanksi yang mencegah bank sentral Rusia melakukan transaksi jual-beli mata uang asing.

Sanksi-sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat telah berdampak signifikan terhadap perekonomian Rusia. Setelah transkasi bank sentral dibekukan, Negara Barat juga memotong hubungan sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT.

Teranyar negara yang dikenal dengan kenetralannya, Swiss juga telah mengumumkan rencana penjatuhan sanksi terhadap Rusia. Swiss berencana mengikuti Uni Eropa untuk membekukan aset Rusia.

Baca juga: AS Beri Sanksi Baru ke Rusia, Harga Minyak Dunia Naik Jadi 100,99 Dollar AS Per Barel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com