Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Tidak Ingin Indonesia Hanya Jadi Pasar Ekonomi Digital, Harus Jadi Pemain

Kompas.com - 01/03/2022, 12:49 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar ekonomi digital. Ia ingin Indonesia memiliki peran yang lebih besar.

"Tapi yang saya tidak ingin adalah Indonesia hanya menjadi pasar saja, Indonesia harus menjadi pemain. Oleh karena itu, ekosistem yang kondusif harus dibangun bersama-sama," katanya dalam Peresmian Sea Labs Indonesia yang ditayangkan secara virtual, Selasa (1/3/2022).

Jokowi mengungkapkan potensi ekonomi digital di tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 146 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik 8 kali di tahun 2030 atau setara Rp 4.531 triliun.

Baca juga: Meski Terjadi Deflasi, BPS Nilai Daya Beli Masyarakat Masih Tinggi

Selain itu, Jokowi berharap para talenta-talenta Indonesia yang kini mengenyam pendidikan di luar negeri agar mempertimbangkan untuk kembali ke Tanah Air. Terutama para talenta yang ahli di bidang teknologi digital.

Menurut Presiden, negara sangat membutuhkan para ahli di bidang teknologi diital untuk membangun ekosistem digital nasionak.

"Digital talent yang kita miliki yang ada di luar (negeri) memang harus kita undang untuk kembali ke Tanah Air," ucap Jokowi.

Baca juga: Rubel Anjlok ke Level Terendah Sepanjang Sejarah, Warga Rusia Ramai-ramai Tarik Uang di Bank

"Digital talent baik itu di bidang AI (artificial intelligent), cloud computing, digital design, digital marketing, blockchain, banyak anak-anak kita yang ada di luar yang kita perlu undang untuk kembali ke Tanah Air dalam rangka membangun sistem digital kita agar lebih baik lagi," sambung dia.

Jokowi bilang, Sea Indonesia tengah berupaya merayu para talenta RI yang di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.

"Saya sangat menghargai apa yang dilakukan oleh Sea Indonesia yang banyak mengundang digital talent kita untuk kembali ke Tanah Air. Tahun 2023 akan diundang 1.000 orang yang bisa kembali ke Indonesia," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Minta Digital Talent Bidang AI, Blockchain, hingga Marketing di Luar Negeri Balik ke Tanah Air

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi digital. Hal itu membuat ekonomi digital berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2025, atau berkontribusi 0,7 persen pada ekonomi digital global di 2025.

Menurut dia, dalam hal mendukung pengembangan ekonomi digital, BUMN pun memiliki 3 strategi. Pertama, dengan pembangunan infrastruktur digital mulai dari data senter, cloud, hingga jaringan fiber optik 5G. Pahala menilai, bisnis di bidang infrastruktur digital ini memiliki potensi yang besar yaitu diperkirakan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 400 triliun.

Strategi kedua yaitu dengan mengembangkan platform digital yang menawarkan produk atau layanan yang memang dibutuhkan atau dikenal di dunia. Seperti aplikasi game, healthtech, hingga edutech.

Strategi ketiga adalah dengan membentuk Merah Putih Fund untuk mendanai perusahaan-perusahaan rintisan atau startup potensial. Ini sekaligus menjadi alternatif bagi startup dalam mengurangi pendanaan dari modal asing.

Baca juga: Dana Asing Banyak Parkir di Pasar Modal Indonesia Saat Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com