Meski mulai terbentuk, pangsa pasar kendaraan bermotor listrik dinilai masih perlu ditingkatkan karena kurang dari satu persen dari total penjualan kendaraan, serta didominasi oleh kendaraan dalam keadaan lengkap dan utuh (Completely Built-Up/CBU) dari Jepang dan Thailand.
Baca juga: Ini Daftar Mobil Listrik Murah
“Ruang pertumbuhan pangsa pasar kendaraan bermotor listrik produksi dalam negeri masih sangat besar di Indonesia. Selain itu, permintaan dunia akan KBLBB juga terus mengalami peningkataan signifikan. Kebijakan Pemerintah akan terus diarahkan untuk membantu memanfaatkan ruang ini dengan baik," ungkap dia.
Adapun hingga saat ini, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah insentif untuk mendorong penggunaan KBLBB. Pada konsumen langsung, pemberian insentif diantaranya berupa PPnBM nol persen, pajak daerah maksimum 10 persen, uang muka minimum nol persen, serta tingkat bunga yang rendah.
Selanjutnya, untuk industri manufaktur diberikan tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction untuk riset dan pengembangan
“Dengan berbagai insentif yang sudah berjalan, maka dengan adanya insentif bea masuk nol persen ini diharapkan semakin mempercepat terealisasinya penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang lebih masif,” ucap Febrio.
Baca juga: RI Mulai Produksi Mobil Listrik Tahun Depan, Sebagian Diekspor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.