Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Persaingan Tidak Sempurna: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Kompas.com - Diperbarui 19/08/2022, 17:46 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan strukturnya, jenis pasar terbagi menjadi dua macam yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.

Pasar persaingan sempurna adalah kondisi dimana penjual dan pembeli hadir dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, pasar persaingan tidak sempurna adalah kondisi dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya.

Dengan kata lain, pengertian pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang hanya ada penjual tunggal atau beberapa saja. Hal ini pula yang menjadikan pembeli terlihat begitu masif.

Pada pasar persaingan tidak sempurna, para penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda atau terdapat berbagai jenis barang.

Baca juga: Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 19 Triliun

Dikutip dari Gramedia.com, pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar yang mana selisih penjual dan pembelinya sangat banyak, tapi dengan barang atau produk yang sama atau serupa.

Dengan adanya hal itu, harga yang ditawarkan oleh para penjual di pasar persaingan tidak sempurna akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar itu sendiri.

Pasar persaingan tidak sempurna juga seringkali disebut sebagai suatu bentuk pasar yang tidak terorganisir secara sempurna. Karena itu, jenis pasar ini dianggap tidak sempurna karena adanya kecacatan yang bisa menimbulkan ketidakadilan di dalam pasar.

Dikutip dari Investopedia, pasar persaingan tidak sempurna adalah terjadi di suatu pasar apabila salah satu syarat dalam pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Melesat Imbas Perang Rusia-Ukraina, Beban Subsidi BBM dan Elpiji Meningkat

Jenis pasar persaingan tidak sempurna adalah sangat umum. Faktanya, setiap industri memiliki beberapa jenis pasar persaingan tidak sempurna.

Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna

Secara umum, ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:

  • Jumlah penjual sedikit tapi banyak pembeli
  • Penjual berhak menentukan harga produknya sendiri
  • Penjual baru akan susah untuk bersaing
  • Tidak ada produk pengganti
  • Barang yang dijual sama

Pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya.Freepik Pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya.

Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna

1. Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah sebuah pasar dimana hanya ada satu produsen atau penjual yang dapat menguasai pasar dan melayani semua konsumen yang datang.

Baca juga: Mobil Listrik Bebas Bea Masuk, Harganya Bisa Lebih Murah

Produsen maupun perusahaan yang menguasai pasar tersebut mempunyai kekuatan yang cukup besar dan sudah dikenal oleh masyarakat luas serta sudah memiliki kondisi keuangan yang cenderung memadai.

Contoh perusahaan yang tergolong ke dalam jenis pasar monopoli adalah perusahaan BUMN PLN, Telkom Indonesia, dan perusahaan minyak bumi dan juga gas alam lain.

2. Pasar oligopoli

Pasar oligopoli tergolong ke dalam salah satu jenis pasar yang memiliki persaingan tidak sempurna. Sebab, produk atau barang dijual bersifat homogen walaupun jumlah penjualnya banyak dan berbeda-beda.

Setiap kebijakan yang diambil penjual yang menguasai pasar oligopoli akan berpengaruh pada penjualan mereka yang menjadi produsen yang memproduksi produk serupa. Sebab, keuntungan yang diperoleh sangat bergantung pada persaingannya.

Baca juga: Februari 2022, Nilai Tukar Petani Nasional Naik 0,15 Persen

Contoh dari pasar oligopoli adalah industri sabun, industri baja, industri rokok, industri pasta gigi, dan lainnya.

3. Pasar monopolistik

Pasar monopolistik adalah salah satu jenis pasar yang memiliki jumlah produsen dan produksi barang yang sama. Akan tetapi setiap barang yang dimiliki mempunyai perbedaan dan memiliki ciri khasnya tersendiri.

Para penjual yang ada di dalam pasar monopolistik ini tidak ada batasnya. Sehingga para produsen baru bisa sangat mudah masuk ke dalam pasar tersebut.

Adapun contoh dari pasar monopolistik adalah industri makanan kemasan, perabotan rumah tangga, minuman dengan aneka rasa, baju atau pakaian, dan lainnya.

Baca juga: AirAsia Luncurkan AirAsia Money, Marketplace Layanan Finansial

4. Pasar monopsoni

Pasar monopsoni adalah sebuah pasar dimana ada banyak penjual, akan tetapi jumlah pembelinya hanya satu saja. Di dalam pasar ini, pembeli memiliki peran sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

Sehingga pihak pembelilah yang akan diuntungkan. Harga produknya dapat menjadi seperti yang diinginkan oleh konsumen atau pembeli.

Namun, walaupun begitu, penjual atau produsen juga harus tetap berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

5. Pasar oligopsoni

Pasar oligopsoni adalah suatu jenis pasar yang memiliki banyak penjual dan beberapa pembeli saja. Harga produk ataupun yang jasa yang ditawarkan di pasar tersebut cenderung lebih stabil. Untuk harga produknya sendiri biasanya ditentukan oleh pembeli atau konsumen.

Baca juga: ASN yang Pindah ke IKN Nusantara Bakal Dapat Tunjangan Kemahalan Sesuai Indeks Harga Daerah

Namun penjual tidak akan sampai mengalami kerugian atau tidak berdaya dalam menentukan harga pasarnya sendiri. Kebanyakan produk yang ditawarkan adalah bahan-bahan mentah ataupun hasil alam.

Sedangkan konsumen yang ada di dalam pasar oligopsoni mayoritas adalah pedagang yang akan mengolah lagi produk yang mereka dapatkan dari pasar tersebut menjadi barang jadi.

Pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya.PIXABAY Pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya.

Kelebihan pasar persaingan tidak sempurna

Adapun kelebihan dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:

  • Barang yang ditawarkan memiliki kualitas unggul
  • Penjual memperoleh keuntungan yang lebih besar
  • Bisa mendorong untuk menemukan produk inovatif
  • Bisa berkembang dengan cepat

Baca juga: Daftar Negara Pengekspor Senjata Terbesar Dunia, AS dan Rusia Bersaing

Kekurangan pasar persaingan tidak sempurna

Sedangkan kekurangan dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:

  • Adanya permainan harga pasar
  • Tidak ada alternatif lainnya
  • Terdapat diskriminasi harga
  • Ada eksploitasi konsumen

Contoh pasar persaingan tidak sempurna

Salah satu contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar saham. Sebab, harga saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya para pemodal yang membeli saham dalam jumlah yang besar dan faktor eksternal lainnya.

Selaun itu, dengan adanya orang-orang tertentu yang mempunyai akses informasi yang lebih cepat dari investor lain. Maka, hal itu akan membuat pasar saham termasuk ke dalam pasar persaingan tidak sempurna.

Baca juga: Indika Energy Bakal Jual Seluruh Sahamnya di Petrosea

Demikian penjelasan mengenai pasar persaingan tidak sempurna, ciri-ciri, jenis dan contohnya. Pasar persaingan tidak sempurna adalah terjadi di suatu pasar apabila salah satu syarat dalam pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com