JAKARTA, KOMPAS.com - Ekosistem sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi atau blockchain di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, seiring dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap aset kripto.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, ekosistem blockchain di Indonesia sudah jauh berkembang dan telah menyaingi negara lain.
"Banyak pengembang aset kripto dan blockchain di Indonesia. Bahkan, ada banyak perusahaan di Indonesia yang menyatakan untuk siap mengembangkan teknologi blockchain," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (2/3/2022).
Di regional Asia Tenggara sendiri, Oscar bilang, Indodax telah menjadi salah satu platform jual beli kripto atau local exchanger dengan jumlah member terbanyak.
Dengan semakin tingginya jumlah investor kripto Tanah Air, Indodax telah mencatatkan lebih dari 5 juta member sampai dengan awal tahun ini.
Meskipun di Indonesia kripto tidak ditetapkan sebagai mata uang, Oscar menilai, kebijakan pemerintah untuk mengakomodir kripto sebagai aset digital sudah tepat.
"Dari sisi regulator pun saya melihat pemerintah sudah sangat terbuka dengan kripto sendiri," ujarnya.
Baca juga: Penggunaan Blockchain Selain untuk Mata Uang Kripto, Untuk Apa Saja?
Lebih lanjut Oscar bilang, pesatnya tren investasi aset kripto sejalan dengan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang menunjukkan, jumlah investor kripto di akhir tahun 2021 mencapai lebih dari 11 juta investor.
Angka tersebut telah tumbuh pesat dibanding tahun sebelumnya, di mana jumlah investor kripto di Indonesia pada tahun 2020 baru mencapai 4 juta investor.
"Dari sini, kita bisa memahami bahwasanya kripto adalah produk digital yang sangat amat potensial di Indonesia dan komoditas digital ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem investasi yang baru,” ujar Oscar.
Sebagai pionir crypto exchange, Oscar menambah, Indodax berkomitmen untuk terus mengedukasi para membernya terkait seluk beluk investasi kripto.
“Harapannya, Indonesia menjadi penggerak dan pemain besar industri kripto dan blockchain baik itu dari sisi mining nya, pedagangnya, ataupun developernya. Tidak hanya sebagai market," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.