KOMPAS.com – Ukraina dan Rusia yang sedang berperang sama-sama merupakan negara utama pemasok gandum ke Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia setiap tahun selalu mengimpor gandum dari Ukraina dan Rusia.
Impor biji gandum dan meslin dari Ukraina ke Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terbanyak jika dibandingkan dengan negara lain pada tahun 2018-2020.
Baca juga: Daftar Negara Pengekspor Senjata Terbesar Dunia, AS dan Rusia Bersaing
Adapun Ukraina dan Rusia sejak tahun 2017 hingga 2021 selalu masuk 10 besar pada daftar negara asal impor gandum Indonesia.
Berikut data impor gandum asal Ukraina sejak tahun 2017-2021:
Sedangkan nilai impor gandum dari Ukraina ke Indonesia adalah sebagai berikut:
Baca juga: Daftar Negara Pengimpor Senjata Militer Terbesar di Dunia
Adapun data impor gandum asal Rusia sejak tahun 2017-2021 adalah:
Sedangkan nilai impor gandum dari Rusia ke Indonesia adalah sebagai berikut:
Baca juga: Intip Kinerja 9 Pabrik Senjata Terbesar di Dunia Asal Rusia
Perlu diketahui, konflik antara Rusia dengan Ukraina turut mempengaruhi Indonesia dalam sejumlah aspek, mulai dari kinerja ekspor impor, neraca perdagangan, hingga inflasi di bulan-bulan berikutnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, pengaruh itu disebabkan karena kedua negara, baik Rusia maupun Ukraina, memiliki hubungan dagang dengan Indonesia.
“Beberapa komoditas yang menjadi komoditas utama ekspor impor kita ke Rusia maupun Ukraina tentu akan mempengaruhi," kata Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Daftar Perusahaan Penjual Senjata Militer Terlaris Dunia, AS Juaranya
Kendati demikian, besarnya pengaruh belum bisa dipastikan. Setianto bilang, besarannya akan diumumkan BPS pada rilis ekspor-impor di pertengahan bulan Maret dan rilis Inflasi di awal April 2022 mendatang.
Yang jelas kata Setianto, konflik tersebut mempengaruhi suplai dan demand dari komoditas tertentu, baik di dunia maupun di Indonesia.
"Barangkali (ada) yang berdampak langsung terhadap beberapa komoditas atau inflasi kita. Kita hanya memotret angka-angka yang ada, tidak memprediksi atau berspekulasi. Jadi itu yang bisa saya sampaikan terkait dampak perang Rusia Ukraina," ucap Setianto.
Baca juga: Indonesia Langganan Impor Cabai dari Negara Mana Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.