Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang: Stok Daging Sapi sampai Puasa dan Hari Raya Idul Fitri Aman

Kompas.com - 04/03/2022, 05:03 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang dan pengusaha daging sapi membantah bahwa ketersedian daging sapi kosong di pasaran.

Mereka menyebutkan, tidak ada kelangkaan apalagi kekurangan pasokan. Bahkan, masyarakat bisa melakukan pembelian dengan harga yang standar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata Indonesia) Diana Dewi mengatakan, distribusi daging sapi ke sejumlah pasar sudah berjalan dengan baik.

Baca juga: JAPPDI Ungkap Penyebab Pedagang Daging Masih Mogok Jualan

Menurut data yang dimilikinya, 17.000 ton daging sapi akan dipasok dari PT Berdikari dan PT Suri.

"Stok daging sampai dengan puasa dan Hari Raya Idul Fitri aman. Harganya stabil dan ketersediaan di pasaran selalu ada," ujar Diana dalam siaran persnya, Kamis (3/3/2022).

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan daging sapi jelang hari raya.

Diana tidak menampik adanya kenaikan harga pokok yang ada saat ini. Dia mengatakan, hal ini disebabkan karena tingginya harga daging sapi di internasional baik yang datang dari Australia maupun dari negara lainya.

"Kenaikan jelang hari raya itu memang momentum, terlebih harga internasional juga sedang tinggi. Tapi bukan kurang dan kemarin itu para pedagang pasar hanya mengkhawatirkan harga tinggi dia tidak bisa jual. Ditambah kalau mendekati Ramadhan dan Idul Fitri banyak cerukan atau pedagang musiman. Semacam ada psikologi moment-lah," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indpnesia (APPHI) Ahmad Fahmi mengatakan, puluhan toko yang masuk dalam keanggotaanya saat ini terus menyediakan daging sapi dengan baik.

Lebih dari itu pihaknya menjual daging sapi dengan harga standar, yakni Rp 88.000 sampai Rp 105.000 per kilogram untuk kondisi daging yang sudah dicacah.

"Seluruh toko daging di Jabodetabek dan daerah sudah jual daging. Bahkan kami menjual daging beku dengan harga Rp 88.000 dan Rp 105.000 dalam bentuk daging potongan siap masak," katanya.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pelaku Usaha Usul Pemerintah Impor dari Brasil, Meksiko, India

Fahmi membeberkan, toko-toko yang saat ini buka diantarnya toko daging joinhed yang ada di kawasan Cakung, toko daging Kalimalang yang ada di kawasan Duren Sawit, toko daging cipete yang ada di kawasan Cilandak, toko daging sroja yang ada di kawasan Bekasi dan toko daging bogor yang ada di kawasan Bubulak.

"Bahkan untuk wilayah Jakarta Timur kita sudah membuka pasar murah yang digelar sejak tanggal 1 kemarin. Insya Allah daging aman dan ketersediaan cukup. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir apalagi panik," katanya.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Achyat mengatakan, kebutuhan daging sapi selalu tersedia dengan baik di pasar-pasar tradisional, meski ada sebagian pedagang yang nekad melakukan aksi mogok. Namun saat ini aktivitas pasar sudah kembali normal.

"Daging ini sudah 17.000 tom yang akan didistribusikan ke seluruh pasar Jabodetabek. Jadi tidak usah khawatir akan kekurangan dan tidak perlu mogok karena akan merugikan pedagang itu sendiri maupun masyarakat selalu pembeli tetap," ungkap Achyat.

Baca juga: Sebagian Besar Pasokan Daging Sapi Indonesia Berasal dari impor...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com