JAKARTA, KOMPAS.com – Finansial adalah istilah dalam dunia ekonomi yang barangkali sudah tidak asing lagi. Banyak orang menganggap arti finansial adalah sama dengan keuangan. Lalu apa itu finansial?
Dalam arti luas, finansial adalah adalah suatu bidang ekonomi yang berfokus pada keuangan. Kata finansial sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni financial. Apabila diartikan, finansial adalah keuangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti finansial adalah suatu hal yang berurusan dengan keuangan. Namun jika diteliti lebih dalam lagi, untuk membahas finansial adalah tidak hanya sekadar tentang kondisi keuangan yang ada di dalam lingkup yang besar.
Dikutip dari Investopedia, finansial adalah istilah untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan, penciptaan, dan studi tentang uang dan investasi.
Baca juga: Cara Daftar Pertashop Pertamina, Syarat dan Modal yang Dibutuhkan
Sementara dikutip dari Gramedia.com, finansial adalah bagaimana mempelajari kondisi keuangan suatu bisnis, individu, organisasi, dan negara. Mulai dari cara pengelolaannya, peningkatan, alokasi, pemberdayaan, perhitungan risiko, dan juga prospek masa depan yang berkaitan dengan keuangan.
Di dalam sebuah perusahaan maupun lembaga, arti finansial adalah bisa masuk ke dalam aspek administrasi. Dalam konteks administrasi, finansial artinya suatu kegiatan mengelola sebuah transaksi uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan atau lembaga.
Secara umum, jenis finansial adalah terbagi menjadi tiga yakni finansial individu, finansial perusahaan, dan finansial pemerintah. Berikut penjelasannya:
Baca juga: PPN Bakal Naik Jadi 11 Persen, Bagaimana Dampaknya ke Perekonomia?
Kondisi finansial individu bisa dilihat berdasarkan pendapatan atau gaji yang mereka punya. Kemudian, bagaimana kondisi keuangan mereka bisa memenuhi segala aspek kebutuhan orang tersebut.
Selain itu, finansial individu biasanya juga akan melihat kondisi keuangan seseorang dalam jangka yang pendek, menengah, dan panjang.
Jenis kedua dari finansial adalah finansial perusahaan. Yaitu kondisi keuangan yang ada pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang masih berskala kecil, menengah, hingga perusahaan besar termasuk perusahaan milik pemerintah.
Sebuah perusahaan yang mempunyai kondisi finansial sehat akan memiliki kondisi finansial yang stabil. Artinya, perusahaan dengan kondisi keuangan sehat adalah jika perusahaan tersebut mempunyai kas cukup besar dan memiliki utang yang relatif sedikit atau bahkan tidak ada.
Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Terbaru
Jenis finansial selanjutnya adalah finansial pemerintah. Salah satu faktor yang bisa menentukan kondisi keuangan suatu negara adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam negara tersebut.
Tolak ukur penilaian kondisi keuangan negara sangat rumit dan juga kompleks. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya faktor penilaian dari pengangguran, kemiskinan, nilai tukar mata uang, dan juga daya beli masyarakat yang ada di dalam negara tersebut.
Finansial adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam kehidupan individu, bisnis, atau negara. Berikut beberapa fungsi dari finansial:
Fungsi utama dari finansial adalah sebagai sarana perencanaan keuangan. Saat seseorang atau perusahaan mempunyai dana dalam jumlah yang besar, maka harus tetap bisa merencanakan finansial (keuangan). Sebab, hal tersebut tidak dapat dilakukan secara spontan.
Baca juga: Indonesia Langganan Impor Gandum dari Ukraina dan Rusia, Cek Datanya
Dalam merencanakan keuangan yang baik, fokus utamanya adalah pemenuhan kebutuhan pokok. Keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran menjadi hal penting supaya tidak mengalami kerugian.
Fungsi kedua dari finansial adalah sebagai sarana pengendali. Seringkali, penggunaan keuangan tidak terkendali dengan baik dan sesuai rencana. Meski semua pos keuangan sudah dilakukan, hal-hal semacam itu juga masih bisa terjadi.
Ketiga, fungsi dari finansial adalah sebagai sarana pemeriksa. Di dalam bahasa akuntansi hal tersebut biasanya disebut dengan istilah audit. Proses audit biasanya harus dilakukan secara rutin dan berkala. Mulai dari secara bulanan, kuartal, semester, dan juga secara tahunan.
Jika ada pos-pos yang terkesan mencurigakan, maka bisa langsung melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya hal yang sama di periode selanjutnya.
Baca juga: Cara Cetak Rekening Koran BCA via Online Tanpa Harus ke Kantor Cabang
Keempat, fungsi dari finansial adalah untuk pelaporan, khususnya untuk perusahaan dan pemerintahan. Semuanya wajib dilaporkan guna menunjukkan adanya transparansi dalam penggunaan keuangan.
Adapun tujuan dari adanya finansial adalah sebagai berikut:
Baca juga: Punya Gaji Rp 5 Juta, Rp 10 juta, atau Rp 15 juta Per Bulan? Kamu Wajib Lapor Pajak
Merdeka secara finansial adalah salah satu proses berkembang, baik secara emosional maupun spiritual untuk menjadi seseorang yang sukses dan bahagia sesuai dengan keinginan.
Artinya, merdeka secara finansial adalah tak hanya sekadar mempunyai harta serta aset yang melimpah. Tapi juga bisa mencapai sesuatu yang diinginkan. Seseorang dikatakan merdeka secara finansial adalah jika memiliki lima tanda sebagai berikut:
Baca juga: Kenapa Emas Jadi Pilihan Buat Investasi? Simak 5 Keuntungannya
Demikian penjelasan mengenai apa itu finansial, fungsi, jenis, dan tujuannya. Bisa dikatakan bahwa kesuksesan finansial adalah dilihat dari keuntungan serta manajemen keuangan yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.