Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Ungkap Penyebab Mengapa Harga Minyak Goreng Belum Merata di Pasaran

Kompas.com - 04/03/2022, 14:31 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap penyebab mengapa harga minyak goreng belum merata di pasaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, masih menemukan adanya oknum-oknum nakal dalam pendistribusian minyak goreng.

"Ternyata ada yang main-main dalam distribusi minyak goreng untuk sampai ke masyarakat. Jadi momentum yang saat ini sedang bagus, harga udah dimurahin tapi masih saja ada oknum-oknum yang nakal," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Puan: Produksi Normal, Kok Minyak Goreng Bisa Langka di Pasaran?

Dijelaskan Oke, dalam pendistribusian minyak goreng untuk sampai ke tangan masyarakat, memiliki banyak proses.

Kemudian yang menjadi permasalahannya, kata dia, belum sampai ke konsumen akhir, di tengah proses, malah ada oknum yang masuk untuk mempermainkan harga minyak goreng.

"Belum sampai ke ujung, tapi Harga Eceran Tertingginya (HET) udah dimainin. Bukan ditimbun,"kata Oke.

Baca juga: Kemendag Pun sampai Dibuat Bingung ke Mana Hilangnya Minyak Goreng

Oleh sebab itu, lanjut dia, pemerintah bersama Kepala Dinas Daerah akan melakukan pemasokan minyak goreng langsung ke para pedagang di pasar tradisional dan bukan lagi ke konsumen.

"Operasi pasar dilakukan enggak ke konsumen tapi langsung ke padagang, agar menghindari terhambatnya distribusi itu, sambil diberesin juga jalur aliran distribusinya," kata Oke.

Perlu diketahui pemerintah telah menerapkan HET minyak goreng dengan rincian Rp 13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, dan Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah.

Baca juga: Temuan KPPU: Harga CPO Dunia Turun, Tapi Minyak Goreng Malah Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com