Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Food Estate, Kementan Klaim Kapuas dan Pulau Pisang Bisa Swasembada Pangan

Kompas.com - 04/03/2022, 17:28 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan berhasil mendorong swasembada pangan di dua kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng), yaitu Kapuas dan Pulau Pisang melalui program food estate atau lumbung pangan baru.

Terkait hal itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen dalam upaya pengembangan dan penyuksesan food estate.

"Melalui program pengembangan food estate, kami akan berupaya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat nasional. Apalagi yang dikembangkan di sini adalah multikomoditas," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Food Estate di Mlandi, Wonosobo Catatkan Kenaikan Produktivitas

Dengan begitu, lanjut SYL, saat panen semua kebutuhan bisa terpenuhi. Baik komoditas tanaman pangan seperti padi, hortikultura, perkebunan, dan ternak.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, program food estate direalisasikan untuk mendukung tujuan pembangunan nasional.

Pembangunan nasional yang dimaksud yaitu menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menggenjot ekspor.

"Food estate adalah benteng ketahanan pangan nasional. Kami ingin program ini berjalan lancar tanpa kendala. Program ketahanan pangan perlu untuk lebih dikuatkan," ujar Ali.

5 target program food estate

Dalam kesempatan itu, Ali menjelaskan, program food estate yang dirancang sejak 2021 memiliki lima target pencapaian hingga 2024.

"Ada beberapa target capaian yang ingin kami raih hingga 2024 mendatang. Pertama, terlaksananya penataan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah untuk kawasan sentra produksi pangan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Kedua, sebut dia, meningkatnya produksi, indeks pertanaman, dan produktivitas pangan melalui pertanian presisi.

Capaian ketiga, yaitu terbangunnya sistem logistik, pengolahan dan nilai tambah, distribusi serta pemasaran berbasis digital.

Baca juga: Melihat Tradisi Makan Bersama Petani di Kulon Progo, Wujud Syukur Melimpahnya Panen

Keempat, imbuh Ali, terbangunnya korporasi petani yang mampu dan berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani.

“Terakhir, meningkatnya daya dukung ekosistem hutan dan gambut untuk mendukung keberlanjutan kawasan sentra produksi pangan,” ujarnya.

Lebih lanjut Ali mengatakan, pengembangan lahan rawa di Kalteng sebagai wilayah pengembangan food estate memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan agroekosistem lainnya, seperti lahan kering atau tadah hujan.

Ia menyebut, setidaknya ada delapan keunggulan tersebut, yaitu ketersediaan lahan cukup luas, sumber daya air melimpah, topografi relatif datar, akses ke lahan dapat melalui sungai, dan sudah banyak jalan darat serta lokasi lebih tahan deraan iklim.

Baca juga: Ribuan Ikan Lele Siap Panen Hanyut Terbawa Banjir di Serang

Adapun keunggulan lainnya, yaitu rentang panen yang panjang, khususnya padi dapat mengisi masa paceklik di daerah bukan rawa, keanekaragaman hayati dan sumber plasma nutfah cukup kaya, serta mempunyai potensi warisan budaya dan kearifan lokal yang mendukung.

“Sejak 2020 di lokasi food estate sudah mulai dibenahi infrastruktur tata kelola air irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), diharapkan sampai dengan 2024 seluruh infrastruktur irigasi dapat difungsikan dengan baik,” kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com