Nicky Clara Wujudkan Mimpi Berdayakan Penyandang Disabilitas Indonesia

KOMPAS.com - Memiliki keterbatasan fisik bukan berarti tidak bisa menggapai mimpi. Jika diiringi keinginan kuat untuk berkembang, keterbatasan dapat dijadikan motivasi untuk mendorong diri mencoba hal-hal baru. Dengan melampaui keterbatasan, seseorang bisa berkarya dan berkreasi, bahkan dapat membantu memberdayakan sesama.

Sebagai seorang penyandang disabilitas tunadaksa, Nicky Claraentia Pratiwi memegang teguh keyakinan tersebut. Hal ini tak terlepas dari dukungan orangtuanya yang mengajarkan untuk menunjukkan kelebihan yang dimiliki alih-alih menutupi kekurangannya.

Perjalanan hidup wanita yang akrab disapa Nicky itu membuktikan bahwa penyandang disabilitas punya kekuatan untuk mewujudkan mimpi sekaligus membantu pemberdayaan teman disabilitas.

Baca juga: Kisah Taslim, Penyandang Disabilitas yang Sujud Syukur Terima Sepeda Motor Roda Tiga

Visi tersebut pula yang membawanya bergabung dengan Thisable Enterprise (Thisable), sebuah social enterprise yang memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk mengembangkan diri.

“Saya tertarik untuk berkontribusi dan melakukan sesuatu bagi penyandang disabilitas di Indonesia, serta mencari komunitas yang sesuai dengan visi misi saya. Akhirnya, saya bertemu dengan Angkie Yudistia (pendiri Thisable), dan hingga kini terus membantu pengembangan program Thisable sebagai chief operating officer,” ujar Nicky kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Melalui Thisable, Nicky mendedikasikan diri untuk mendukung pemberdayaan para penyandang disabilitas di Indonesia. Ia juga membantu teman disabilitas untuk lebih percaya diri dengan memberikan beragam pelatihan dan pendidikan soft skill sehingga lebih siap untuk terjun ke dunia kerja.

Aktif berdayakan penyandang disabilitas di Indonesia timur

Nicky terus mengembangkan sayap untuk memberdayakan penyandang disabilitas dengan menyediakan pelatihan barista kopi. Ia juga menyiapkan lapangan kerja bagi teman disabilitas di Indonesia timur, khususnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini dilakukan karena belum banyak pihak yang menyentuh penyandang disabilitas di wilayah tersebut.

Baca juga: Disabilitas Bukan Penghalang, Althaf Tuntaskan Pendidikan hingga S2

Tak hanya itu, dengan berbagai pengalamannya, Nicky terdorong mendirikan platform digital Berdayabareng.com. Tujuannya, untuk menyediakan akses lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas, serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sehingga dapat menjadi penyandang disabilitas unggul.

Melalui Berdayabareng.com, Nicky membuat modul-modul yang dapat dipelajari secara online oleh teman disabilitas di seluruh Indonesia, seperti mengenai kemampuan digital dan barista.

Kegigihan Nicky mengembangkan kapabilitas penyandang disabilitas di Indonesia timur dilirik oleh sejumlah pihak. Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga).

Pada 2020, Nicky berhasil menjadi pemenang Program Community Link #JadiNyata 2020, sebuah ajang kompetisi ide sosial yang diselenggarakan oleh CIMB Niaga.

Sebagai pemenang program Community Link #JadiNyata 2020, Nicky memperoleh bantuan pendanaan dan pendampingan bimbingan usaha selama satu tahun dari tenaga ahli yang disiapkan CIMB Niaga untuk merealisasikan ide yang diajukan.

“Saya bersyukur mendapat pengalaman dan mentoring dari CIMB Niaga yang sangat membantu dalam mewujudkan mimpi saya. Dengan bimbingan yang diberikan dalam program Community Link #JadiNyata 2020, kami bisa mengembangkan Berdayabareng.com sebagai platform pembelajaran digital yang digunakan untuk memberikan pelatihan kepada lebih dari 200 penyandang disabilitas, wanita, dan pemuda di Indonesia timur,” ujar Nicky.

Dok. CIMB Niaga Teman disabilitas mengikuti pelatihan barista yang diberikan melalui Program Community Link #JadiNyata CIMB Niaga. Sebagai pemenang Community Link #JadiNyata 2020, Nicky memperoleh bantuan pendanaan serta pendampingan bimbingan usaha selama satu tahun dari tenaga ahli yang disiapkan CIMB Niaga untuk merealisasikan ide yang diajukan.

Tak berhenti sampai di situ, Nicky juga mendirikan Yayasan Menembus Batas. Yayasan ini menjadi platform gerakan sosial untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia. Misalnya, hak untuk mendapatkan informasi dari segi bisnis, keterampilan, dan pendidikan.

Terbaru, ia bersama Yayasan Menembus Batas berkolaborasi dengan CIMB Niaga meluncurkan Stall Coffee Sando Seraya pada Kamis (17/2/2022). Coffee shop yang berlokasi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, ini didirikan sebagai salah satu wadah pemberdayaan ekonomi bagi teman disabilitas.

Baca juga: Cerita Eko, Barista Disabilitas yang Berjuang Melawan Keterbatasan

Salah satu wujud pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan magang bagi peserta “Pelatihan Barista Teman Disabilitas” yang dilakukan bersama Sunyi Coffee.

“Saya berterima kasih kepada para mitra dan stakeholders, seperti CIMB Niaga, yang memiliki komitmen besar untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi teman disabilitas sehingga dapat memberikan kesempatan untuk terus berkembang dan menjadi mandiri dari segi ekonomi,” ujar Nicky.

Percaya pada proses dan tidak batasi diri

Berbekal pengalaman pribadi sebagai penyandang disabilitas yang mampu berdaya dan memberdayakan sesama, Nicky terus berupaya mendorong para penyandang disabilitas, khususnya perempuan, untuk bisa berdaya dan percaya dengan diri sendiri bahwa mereka bisa menggapai mimpinya.

“Limitation is only a mindset. Jangan pernah batasi diri, walaupun kita memiliki keterbatasan. If you want to do something, just try and do it,” tutur Nicky.

Peraih gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu percaya bahwa mimpi menjadi bagian holistik dari kehidupan manusia. Semua hal yang ia raih saat ini berawal dari mimpi-mimpinya sejak dulu.

Baca juga: Bantu Disabilitas, KemenKopUKM Berikan Pelatihan Vocational di Surakarta

Ia sendiri pun mengaku masih memiliki mimpi yang menunggu untuk diwujudkan, yaitu memberdayakan 30 juta teman disabilitas di seluruh Indonesia. Mimpi ini akan diwujudkan melalui beragam program dan kegiatan yang akan ia kembangkan ke depan.

“It’s always start with a dream. Saya selalu catatkan mimpi saya di papan tulis, di kamar tidur, di meja, dan sekarang di handphone. Catatan ini menjadi reminder that there are a lot of things we need to achieve,” ujar Nicky.