Selain itu, Menhub mengatakan, kehadiran KRL Solo-Jogja yang menggantikan Kereta Rel Diesel Prambanan Ekspress (KRD Prameks) untuk terus mendukung industri dalam negeri agar dapat terus meningkatkan daya saingnya dengan produk luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menjelaskan, KRL merupakan salah satu moda angkutan massal yang memilik sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan moda lainnya.
Sejumlah keunggulannya yaitu memiliki emisi yang rendah (ramah lingkungan), keandalan layanan dalam jangka panjang, efisiensi pergerakan, kapasitas angkut yang tinggi, dan memperkuat struktur tata ruang.
"Kita akan terus mengembangkan elektrifikasi perkeretaapian di Solo-Jogja, memperpanjang jalur sampai dengan Palur, menyambungkan kereta dari Wonogiri sampai dengan Bandara Adi Sumarmo, dan membangun Depo KRL di wilayah Jebres," kata dia.
Baca juga: Perbankan Tancap Gas Salurkan Kredit ke UMKM pada Awal Tahun
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani yang turut hadir dalam webinar ini mengungkapkan, kehadiran KRL memberikan sejumlah dampak positif di daerahnya. Kehadiran KRL dinilai dapat mengurangi kemacetan di kota Klaten karena masyarakat sudah mulai beralih dari kendaraan pribadi ke KRL.
Sri Mulyani berharap pemerintah pusat dapat membangun jalan layang atau flyover untuk mempermudah aksesibilitas menuju kota Klaten di daerah JPL 280 yang jalannya ditutup karena adanya jalur KRL.
"Di sekitar kawasan stasiun juga semakin ramai dan tumbuh titik perekonomian baru. Salah satunya yaitu munculnya kafe yang sangat unik dengan view stasiun," ungkapnya.
Baca juga: Tarif dan Jadwal Bus Perintis DAMRI di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.