Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan Harga dan Stok Migor Belum Normal, Yuk Ingat Lagi 5 Janji Mendag

Kompas.com - 07/03/2022, 10:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga minyak goreng yang diikuti dengan kelangkaan minyak goreng di pasaran masih terus terjadi sejak akhir tahun 2021.

Di berbagai daerah, masyarakat masih harus berebut dengan masyarakat lain untuk membeli minyak goreng di minimarket.

Kementerian Perdagangan pun telah melakukan berbagai upaya mulai dari menyediakan minyak goreng satu harga di ritel modern, menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO), menetapkan harga eceran tertinggi (HET), hingga melakukan operasi pasar demi menormalisasi harga dan stok minyak goreng.

Baca juga: Berdasarkan Teori Kemendag, Akhir Bulan, Stok Minyak Goreng Mencukupi

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah berulang kali berjanji agar harga minyak goreng kembali normal dan menjamin ketersediaan stok minyak goreng di pasaran.

Namun kini satu bulan menjelang Ramadhan, lonjakan harga minyak goreng masih terjadi dan masyarakat tetap kesulitan mencari minyak goreng di pasaran.

Lantas, apa saja janji Mendag selama ini terkait minyak goreng? Berikut ulasan yang telah Kompas.com rangkum.

Janji pertama

Dilansir dari laman Kemendag.go.id, pada Selasa (4/1/2022), Mendag memastikan stok minyak goreng tetap tersedia secara nasional dengan harga yang terjangkau.

Pada periode Natal dan Tahun Baru 2022, pihaknya telah menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter melalui ritel modern.

Lalu Mendag berjanji akan tetap menyalurkan minyak goreng kemasan sederhana tersebut dengan diperluas melalui pasar tradisional dan tetap melaksanakan operasi pasar.

"Kami memastikan stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng di semua pasar baik ritel modern maupun di pasar tradisional," kata Mendag dikutip Senin (7/3/2022).

Di samping itu, Kemendag telah melakukan koordinasi dengan produsen , distributor, dan pemerintah daerah untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional sehingga tidak terjadi kelangkaan.

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng saat itu dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia yang naik.

Janji kedua

Dari keterangan resminya, Mendag berjanji akan menyediakan minyak goreng dengan satu harga di pasar ritel modern seharga Rp 14.000 per liter mulai Rabu (19/1/2022).

"Ritel modern akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 waktu setempat, dan kepada masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup," kata Mendag dikutip dari laman Kemendag.go.id, Senin (7/3/2022).

Dalam keterangan tersebut menjelaskan Badan Pengelola Dana PerkebunanKelapa Sawit(BPDPKS) telah menyiapkan dana Rp 7,6 triliun yang akan digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Janji ketiga

Kemudian, pada Kamis (3/2/2022), Mendag meninjau implementasi kebijakan HET minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

HET ini diatur dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022, HET ditetapkan untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Berdasarkan temuannya saat itu, Mendag meyakinkan harga minyak goreng akan mengikuti HET yang sudah ditetapkan dalam tiga atau empat hari ke depan.

"Hari ini kita lihat bahwa minyak goreng sudah dikucurkan sesuai dengan harga eceran tertinggi. Hari ini sudah mulai berjalan dan saat ini masih dalam proses penyesuaian, sehingga kita masih bisa menemukan harga minyak curah yang masih belum sesuai HET. Tapi dalam tiga sampai empat hari ke depan, harga ini akan mengikuti HET minyak goreng yang ditetapkan," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (7/3/2022).

Baca juga: Kemendag Pun sampai Dibuat Bingung ke Mana Hilangnya Minyak Goreng

Janji keempat

Kemendag memastikan ketersediaan minyak goreng akan merata hingga ke wilayah Indonesia Timur.

Oleh karenanya, Kemendag bersama TNI AU mengirimkan 52.800 liter minyak goreng ke sejumlah wilayah di Papua, seperti Sorong, Merauke, dan Jayapura.

Kemendag meminta sejumlah produsen minyak goreng membantu menyediakan stok minyak goreng kemasan sederhana dan premium. Selanjutnya, minyak goreng akan dikirim oleh TNI AU ke berbagai wilayah sesuai sasaran di Indonesia Timur.

“Para produsen menyatakan sanggup menyediakan minyak goreng kemasan sederhana dan premium dari Surabaya dan Jakarta,” kata Mendag dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (7/3/2022).

Menurutnya, KPN Corporation telah menyediakan minyak goreng untuk tujuan ke Sorong sebanyak 1.100 karton atau 13.200 liter dari Surabaya dengan penerima CV Papua Sejahtera Sorong.

Dari produsen Wilmar disiapkan minyak goreng ke Jayapura sebanyak 1.100 karton atau 13.200 liter dari Surabaya dengan penerima CV Momugu Jayapura, Jayapura Selatan, Jayapura.

Dari produsen Musim Mas akan disediakan 1.100 karton atau 13.200 liter ke Merauke dari Surabaya dengan penerima CV Bamboo Retail, Jln. Raya Mandala, Merauke.

Sementara dari Apical akan disiapkan minyak gorengke Sorong sebanyak 1.100 karton atau 13.200 liter dari Jakarta dengan penerima PT Rajawali Nusindo Cabang Sorong, di Sorong Kota.

“Saya yakin masalah ini akan segera selesai. Diperlukan kepedulian kita semua untuk membantu rakyat agar mudah mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” tuturnya.

Janji kelima

Kemudian, saat meninjau ketersediaan minyak goring di Aceh pada Sabtu (26/2/2022), Mendag memastikan stok minyak goreng aman saat masyarakat menyambut bulan Ramadhan pada awal April mendatang.

“Ramadhan Insya Allah stok minyak goreng aman dan harga akan normal,” ucap Mendag dikutip dari Antaranews.com, Senin (7/3/2022).

Tak hanya minyak goreng, pihaknya juga akan memastikan produk sembako lainnya seperti gula tidak akan terjadi fluktuasi harga.

Pada saat yang sama, dia mengatakan, Kemendag tengah mencermati pemasalahan kedelai dan daging sapi.

Itulah beberapa janji Mendag terkait harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran. Diharapkan kondisi ini dapat segera diselesaikan sebelum Ramadhan mendatang.

Baca juga: Kemendag Curigai Banyak Warga Menimbun Minyak Goreng di Dapur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com