Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Bisa Tembus 200 Dollar AS, Emas Rp 1,15 Juta Per Gram

Kompas.com - 07/03/2022, 13:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina yang terus berlanjut membuat harga minyak dunia hingga emas melejit. Lonjakan harga minyak mentah dunia ini bahkan sudah terasa di dalam negeri dengan naiknya beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM).

Tercatat saat ini, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencapai 124,42 dollar AS per barrel, naik 8,74 poin atau 7,56 persen. Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia juga naik ke level 128,73 dollar AS atau naik 10,62 persen.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, harga minyak bahkan bisa menembus 200 dollar AS per barel atau Rp 2,88 juta (kurs Rp 14.400) dan harga emas melonjak jadi 2.000 dollar AS per troy ons.

Baca juga: AS Bahas Embargo Rusia, Harga Minyak Dunia Sempat Sentuh 139 Dollar AS Per Barrel

Di samping itu, harga logam mulia diprediksi mencapai Rp 1,15 juta per gram, batu bara 600 dollar AS per ton, dan gas alam 5.500 dollar AS. Bitcoin juga diprediksi bisa melejit 45.000 dollar AS per koin.

"Harga-harga komoditas seperti minyak mentah, emas, gas alam, batu bara, nikel, dan lainnya mengalami kenaikan yang tidak wajar," ucap Ibrahim dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).

Namun, Ibrahim mengungkapkan, invasi Rusia juga membawa berkah bagi negara-negara penghasil komoditas, yaitu China, Indonesia, Australia, dan Malaysia.

Kenaikan harga komoditas dijadikan umpan bagi para spekulan untuk menjatuhkan negara-negara yang notabene memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia.

Baca juga: Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja Berbagai Posisi, Simak Persyaratannya

Jadi menurut Ibrahim, melonjaknya harga komoditas bukan disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, tetapi sanksi yang berlebihan yang diberikan oleh AS, Uni Eropa, dan Inggris kepada Rusia dan Belarusia.

"Pasca sanksi ekonomi diterapkan maka para spekulan diberbagai negara melakukan aksi beli yang tak terbatas, membuat lonjakan harga komoditas yang tak wajar dan ini sebenarnya menjadi serangan bagi negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia," ucap dia.

Dikutip dari Bloomberg, harga emas dunia pun sudah melonjak di atas 2.000 dollar AS per ounce di tengah meningkatnya permintaan "aset surga" tersebut.

Per hari ini, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 8.000 per gram, melanjutkan kenaikan Rp 15.000 per gram. Kini, harga emas bertengger di level Rp 1.013.000 mengawali pekan.

Investor memprediksi, sanksi ekonomi terhadap Rusia meredupkan pertumbuhan ekonomi global dan memicu inflasi.

Di sisi lain, aset surga itu dicari lantaran The Fed bersiap menaikkan suku bunga acuan ketika gangguan pasokan biji-bijian, energi, dan logam sudah menambah tekanan harga.

Baca juga: Lebih dari 1.500 Produk UMKM Akan Ramaikan Gelaran MotoGP Mandalika

Apalagi, Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan, perang akan berlanjut sampai Ukraina menghentikan perlawanan. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tengah membahas embargo minyak Rusia bersama pemerintahan AS.

Harga BBM sudah naik di RI

Naiknya harga BBM di dalam negeri tak lepas dari imbas perang Rusia-Ukraina yang meningkatkan harga minyak mentah dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com